PT Pertamina (Persero) kembali menggelar Annual Pertamina Quality Award (APQA) 2023, suatu ajang internal perusahaan untuk menjaring  inovasi dari Perwira Pertamina Group. Sebanyak 154 risalah unggulan program APQA tahun ini teruji mampu menciptakan nilai (value creation) hingga Rp12,02 triliun.

Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha Pertamina Salyadi Saputra dalam pembukaan APQA di Jakarta beberapa saat lalu mengungkapkan, Pertamina terus mendukung tumbuhnya budaya inovasi yang berkelanjutan. APQA yang telah berjalan secara rutin sejak tahun 2010 ini menjadi salah satu upaya menjaga bisnis Pertamina dari berbagai tantangan dan disrupsi melalui beragam gagasan, dan inovasi yang diajukan.  

APQA 2023 awalnya menggaet 2.562 risalah Continuous Improvement Program (CIP). Setelah melalui tahap verifikasi dan pengujian dari tim ahli, risalah tersebut mengerucut menjadi 154 program unggulan untuk 6 kategori.

Masa penjurian APQA berakhir Jumat (26/5), ditandai dengan Penutupan sekaligus Pemberian Penghargaan. “Kami berharap semangat inovasi yang sudah terbangun ini dapat terus dilanjutkan dan terus dipertahankan, serta gagasan dan produk inovasi yang sudah tercipta agar dilaksanakan secara berkelanjutan,” ungkap Erry.

VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan, program unggulan APQA seringkali juga memperoleh apresiasi internasional. Seperti program Cucuba yang baru-baru ini menjadi Gold Winner pada 34th International Invention, Innovation and Technology Exhibition 2023 (Malaysia). Cucuba berhasil menciptakan Marine Fuel Oil Low Sulphur (MFO LS) dengan nilai kandungan belerang/ sulfur terbaik di kelasnya.

“Hasil APQA terbukti dapat berkontribusi terhadap kinerja keuangan perusahaan melalui value creation, baik dalam bentuk peningkatan operasional maupun efisiensi biaya,” jelasnya.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Baca juga  Indonesia di posisi ke-12 Top Manufacturing Countries by Value Added 

Diakui di Ajang Internasional

PT Pertamina Internasional EP (PIEP) sukses membawa pulang empat penghargaan dari dua ajang inovasi dengan level internasional awal bulan Juni 2023. Penghargaan diraih PIEP dari ajang 8th Istanbul International Inventions Fair Forum (ISIF) Turkey dan 2023 International Inventions Fair Forum (ITEX) Malaysia.

Di ajang ISIF, PIEP melalui PC Prove Top Musang King meraih Grand Prix The Best Innovation Award yang merupakan penghargaan tertinggi pada ajang di Turki tersebut dan juga Gold Medal.

“Batch Technique Workover for Acceleration of Gas Production in Deepwater Well” merupakan inovasi dari Perwira PIEP dalam meningkatkan kapabilitas operasi workover sumur-sumur migas di lepas pantai laut dalam (deepwater) dengan cara batch technique workover.

Inovasi ini mendapatkan banyak pujian karena memiliki metode yang dapat mengurangi waktu kegiatan workover secara signifikan dibandingkan dengan metode konvensional yang biasa digunakan sebelumnya. Teknik ini memiliki beberapa keunggulan dalam beberapa aspek seperti waktu operasi workover yang lebih cepat, biaya workover yang jauh lebih murah, serta mengurangi risiko dari aspek HSSE.

Vice President Development & Drilling PIEP Toriq Abdat, yang memimpin langsung tim ini ke Turki, sangat bangga akan capaian dan kinerja serta inovasi Perwira PIEP. “Inovasi yang dihasilkan ini menunjukan kapabilitas tim yang mumpuni dalam dinamika industri migas global, khususnya optimisasi aset untuk hasil yang lebih efisien,” ujarnya.

Sementara itu, tim gabungan PIEP melalui PC Prove Monorail dua penghargaan dari ajang ITEX Malaysia, yakni Silver Medal dari juri ITEX dan Special Prize dari Korea Invention Promotion Association.

Direktur Utama PIEP Jaffee A. Suardin, yang baru saja dilantik minggu ini, menyatakan, “Inovasi yang dilakukan PIEP terus dilakukan dengan mengedepankan beragam inovasi dan teknologi dalam menjalankan operasi dan bisnis migas perusahaan.” “Salah satunya dalam kegiatan pengeboran yang menjalankan metode-metode terkini di industri migas nasional dan dunia,” lanjutnya

Baca juga  Jaga Performa, Bukit Asam perkuat efisiensi operasi dan produksi

Di ajang ITEX, PIEP mengusung ide inovasi ‘Ring Beam Method to Solve Scale Problems on the Tube Bundle Walls’ yaitu sebuah terobosan inovasi dari sisi konstruksi untuk melakukan penggantian tube bundle di dalam vertical oil heater di oil processing plant.

Menerapkan inovasi ini pada saat Turn Around 2020 di MLN Algeria, PIEP berhasil menyelesaikan pekerjaan 33 hari lebih cepat (atau setara 28 juta US Dollar) dibanding metode konvensional yang ditawarkan oleh manufacturer.

Atas pencapaian dalam TAR-2020 tersebut, MLN PAEP telah mendapatkan apresiasi dari pihak Sonatrach Algeria maupun dari Repsol Spanyol. Inovasi ini berhasil mendapatkan Silver Award di ITEX Malaysia 2023 dalam kategori Equipment, Electronics and Machinery.

Sedangkan Special Prize diberikan Asosiasi Inovasi Korea Selatan karena menurut observasi mereka metode ini dinilai sebagai sebuah inovasi yang memiliki aspek kebaruan dan keunikan yang original dari para praktisi lapangan untuk memecahkan masalah di lapangan. Selain itu, metode ini juga berpeluang untuk diaplikasikan dalam pekerjaan konstruksi sejenis.

Keywords: Pertamina, Value Creation, Inovasi, Continuous Improvement, Efisiensi, Peningkatan Operasional