Untuk mengawali hari Senin di awal bulan Juli ini, SHIFT Indonesia ingin membagikan kisah inspiratif tentang makna penting dari kerjasama.
Pada suatu kesempatan, seorang pemimpin perusahaan mengumpulkan seluruh anggota timnya dalam sebuah acara pembentukan tim baru. Semua anggota timnya diisi oleh orang-orang muda yang cerdas dan antusias, namun satu masalah besar di tim ini adalah mereka tidak mau saling berbagi informasi ataupun solusi untuk satu sama lain. Pemimpin merasa mereka terlalu fokus pada diri sendiri dan tidak terlalu peduli dengan tim.
Jadi, dia memulai aktivitas tim dengan hal yang menyenangkan namun juga memungkinkan untuknya mengajarkan pentingnya kerjasama.
Dia membawa tim ke sebuah cafe. Semua meja dan kursi di cafe tersebut telah disingkirkan dan ditempatkan di sekitar ruangan yang telah didekorasi dengan ratusan balon dengan warna bervariatif. Semua orang senang, tapi belum memahami apa maksudnya di tengah ruangan ada satu kotak berisi balon yang belum ditiup.
Pemimpin tim meminta setiap orang untuk memilih balon dan meniupnya. Setiap orang dengan senang hati mengambilnya. Kemudian mereka diperintahkan untuk menuliskan nama masing-masing di atasnya. Beberapa orang berhasil melakukannya dan untuk anggota tim yang gagal juga diberikan kesempatan sekali lagi untuk mencobanya yang gagal akan keluar dari permainan. Hingga akhirnya tersisa 30 anggota tim. Mereka diberitahu bahwa lolos ke putaran kedua dan diminta untuk keluar ruangan.
Lima menit kemudian sang pemimpin membawa tim tersebut kembali ke ruangan dan mengumumkan bahwa tantangan selanjutnya adalah menemukan balon dengan nama mereka diantara ratusan balon lain yang tersebar di cafe. Dia memperingatkan mereka semua untuk berhati-hati untuk tidak membuat balon meletus, karena jika mereka melakukannya mereka akan didiskualifikasi.
Dengan sangat berhati-hati, tapi juga berusaha secepat mungkin masing-masing anggota mencari balon dengan nama mereka. Setelah 15 menit tidak ada satupun orang yang berhasil menemukan balon mereka, tim tersebut diberitahu bahwa putaran kedua pertandingan telah usai dan mereka akan lanjut ke putaran ketiga.
Pada putaran ketiga ini, pemimpin menyuruh anggota tim untuk menemukan balon dengan nama di atasnya dan memberikannya kepada orang yang memiliki nama di balon tersebut. Hanya dalam beberapa menit setiap anggota tim sudah memiliki balon yang sesuai dengan nama mereka.
Pemimpin tim kemudian mengatakan, “Kita akan jauh lebih efisien bila bersedia berbagi satu sama lain. Dan masalah akan lebih cepat selesai saat kita bekerja sama, bukan individual.”
Ya, seringkali salah satu dari kita menciptakan masalah yang bisa menghambat kerjasama tim. Kita hanya berfokus dengan tujuan kita sendiri dengan berusaha menimbun informasi, menghindari kolaborasi, dan selalu menarik partisipasi. Tentu saja ini akan merugikan tim kita dan juga kita sendiri sebagai individu. Mulai saat ini, yang harus kita lakukan adalah bertanya pada diri kita sendiri tentang apa yang telah kita lakukan dan apa yang bisa kita lakukan untuk tim. Upaya ini akan membantu kita mengenali dan memanfaatkan potensi diri kita sesuai porsi terbaiknya.