Yogyakarta – Kementerian Perindustrian mengalokasikan anggaran investasi sebesar Rp55 triliun dalam lima tahun untuk pembangunan infrastruktur pendukung 13 kawasan industri di luar Jawa.
“Anggaran tersebut berasal dari APBN, yang dialokasikan selama lima tahun, karena infrastruktur pendukung kawasan industri ini merupakan wewenang pemerintah,” kata Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri Imam Haryono di Yogyakarta, Senin.
Imam mengatakan, beberapa sektor infrastruktur pendukung yang akan dibangun adalah bandara dengan nilai investasi Rp8,2 triliun, jalan senilai RP8,1 triliun, kereta api Rp10,1 triliun, ketenagalistrikan Rp10,4 triliun, pelabuhan Rp17,6 triliun dan sumber daya air Rp939 miliar.
Adapun ke-13 kawasan industri tersebut tersebar di Sumatera yakni Kuala Tanjung, Sei Mangke dan Tanggamus; Kalimantan yakni Batulicin, Ketapang dan Landak; Sulawesi yakni Palu, Morowali, Bantaeng, Bitung dan Konawe; Maluku yakni Buli; dan Papua yakni Teluk Bintuni.
Proyek-proyek strategis yang akan dibangun di antaranya pembangunan pelabuhan di Kualatanjung, Tanjung Perak, Pontianak, Bitung, Makassar, Banjarmasin, Kupang dan Halmahera; pembangunan Jalan Tol Manado Bitung; pembangunan jalan di Jalan Lingkar Batulicin, Palu-Parigi, Lingkar Kupang dan Jalan Sasumuk-Bintuni.
Sementara itu, pembangunan proyek jalur kereta api antara Manado-Bitung, Sei Mangke-Bandar Tinggi-Kuala Tanjung, Pasoso-Tanjung Priok; dan pembangunan elektrifikasi Manggarai-Bekasi-Cikarang dan Lingkar Luar Kereta Api.
Kemudian, pembangunan pembangkit listrik yakni PLTU Kualatanjung, Asahan 3, Pangkalan susu, PLTU Palu, PLTA Poso, PLMTG Morowali, PLTU NTT-2 Kupang, PLTU Ketapang, PLTG/MG Pontianak Peaker, PLTU Bengkayang, Parit Baru, Pulau Pisau, PLTA Konawe, PLTA/MH Morowali, Bantaeng dan PLTGU Tangguh.
Terakhir, untuk proyek Pembangunan dan pengembangan bandara dilakukan pada Bandara Mutiara Palu, Eltari Kupang, Halu Oleo Kendari, Sam Ratulangi Manado dan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin.
Sumber: Antaranews.com