Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan perusahaan startup teknologi. Hal ini karena startup merupakan penyedia teknologi (technology provider) yang punya peran penting dalam membangun ekosistem Making Indonesia 4.0.

“Untuk itu, Kemenperin mendorong implementasi teknologi di sektor industri dan masyarakat dengan solusi teknologi dari tech startup Indonesia, sehingga IKM dapat menjadi early adopter teknologi,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat membuka pra-konferensi INDONESIA PARTNER COUNTRY HANNOVER MESSE 2021: TECH STARTUP FOR MAKING INDONESIA 4.0 di Jakarta, Rabu (7/4).

Early adopter merupakan pelaku industri yang sensitif dan berpikiran terbuka terhadap penggunaan teknologi baru dan aktif menggunakan teknologi digital. Untuk mendorong terbentuknya ekosistem Making Indonesia 4.0, Kemenperin melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) menggelar Startup4Industry setiap tahun.

Program itu bertujuan memunculkan solusi-solusi teknologi dari para pelaku startup teknologi sebagai penghubung kebutuhan industri dan masyarakat dengan para penyedia teknologi (tech provider). “Sehingga, startup mampu memberikan layanan teknologi yang mudah dipakai oleh para pelaku IKM,” jelas Menperin.

Dukungan Kemenperin terhadap tech startup juga ditunjukkan melalui fasilitasi terhadap perusahaan-perusahaan tersebut untuk mengikuti ajang Hannover Messe 2021. Dari 63 startup asal Indonesia yang mengikuti Hannover Messe 2021, 23 perusahaan di antaranya adalah peserta Startup4industry. “Hal ini menunjukkan kualitas program Startup4industry telah mampu mengantarkan para startup untuk tampil di ajang global,” tegas Menperin.

Salah satu startup teknologi binaan program Startup4industry berhasil meraih Hermes Startup Award Hannover Messe 2020. Penghargaan internasional ini diberikan kepada perusahaan di bidang inovasi teknologi yang memberikan manfaat kepada industri, lingkungan, dan masyarakat. “Kami sangat bangga terhadap prestasi yang diraih salah satu startup, yaitu PT. Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (MSMB) di ajang Hannover Messe, tempat lahirnya industri 4.0,” ujar Menperin.

Selanjutnya, Menperin berharap kegiatan Pra-Konferensi Hannover Messe 2021 dapat mendorong sinergi untuk mempercepat pertumbuhan industri di Indonesia melalui penerapan industri 4.0.“Kami mendorong lebih banyak startup yang dapat mengakselerasi transformasi teknologi di industridenganlebih cepat sehingga industri, khususnya IKM, lebih produktif, lebih unggul, dan berdaya saing,” kata Menperin.

Baca juga  Selesaikan Masalahnya Sebelum Menjadi "Darurat"

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Dirjen IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih menyampaikan, unit usaha Industri Kecil dan Menengah (IKM) saat ini mencapai 4,4 juta unit usaha. “Ini menunjukkan bahwa sektor IKM dapat menjadi untapped market bagi para startup,” ujar Gati.

Untuk itu, Kemenperin menjalankan program-program penguatan IKM dengan dukungan teknologi, antara lain Startup4industry. “Kami juga mengusung lima sasaran transformasi teknologi bagi IKM, yaitu e-Smart IKM, Smart Sentra, Smart Material Center, Smart Packaging Center, dan Smart IKM,” papar Gati.

Ia menambahkan, tema pra-konferensi “Tech Startup for Making Indonesia 4.0” bertujuan untuk menampilkan berbagai kebijakan dan capaian dalam perjalanan mengimplementasikan Industri 4.0 dengan solusi teknologi dari tech startup Indonesia. “Ini sejalan dengan momentum pelaksanaan HM 2021 yang diharapkan dapat mendorong industri kecil dan menengah untuk bergegas mengadopsi teknologi agar terus bertumbuh,” katanya.