Langkah pertama dalam meningkatkan sistem integrasi bagi produsen manufaktur akan lebih baik dengan mengintegrasikan Electronic Data Interchange (EDI) dengan bentuk-bentuk integrasi bisnis lainnya di seluruh organisasi menjadi satu proses yang terstruktur.
Tujuan dari setiap CIO (Chief Information Officer) dalam industri manufaktur adalah meningkatkan efisiensi operasional dan menurunkan biaya. Sementara efisiensi ini terus dilakukan untuk mencapai keberhasilan dengan menggunakan berbagai metode, terdapat satu bidang yang tidak mendapatkan cukup perhatian karena potensinya untuk menghasilkan nilai lebih dan dengan menggunakan sesedikit mungkin sumber daya adalah integrasi B2B (Business to Business).
Ketika data dapat diintegrasikan dalam seluruh rantai pasokan, antara produsen manufaktur, OEM (original Equipment Manufacturer) atau Produsen Peralatan Asli, tingkat 1 dan pemasok lainnya, proses bisnis pada seluruh lini akan menjadi lebih efisien dan akan menghasilkan lebih banyak income.
Menurut IDC Manufacturing Insights’ Webcast IDC FutureScape: Prediksi Industri Manufaktur Seluruh Dunia Tahun 2015, tahun 2016 ini, sebanyak 30 persen industri manufaktur akan berinvestasi secara substansial dalam meningkatkan visibilitas dan analisis pertukaran dan dan proses bisnis, baik dalam perusahaan internal maupun dengan mitra kerjasama.
Lalu, apa hal pertama yang harus dilakukan oleh CIO dalam meningkatkan sistem integrasi?
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam meningkatkan sistem integrasi adalah dengan melibatkan EDI (Electronic Data Interchange) atau Pertukaran Data Elektronik dengan bentuk integrasi bisnis lainnya yang biasa digunakan dalam organisasi menjadi satu proses yang terstruktur.
[cpm_adm id=”10097″ show_desc=”no” size=”medium” align=”right”]
EDI telah ada selama lebih dari 30 tahun, mengacu pada transfer data terstruktur antar 2 organisasi atau ‘mitra dagang’ menggunakan seperangkat standar yang mendefinisikan format informasi umum sebagai fasilitastor pertukaran. Dengan berpegang pada standar yang sama, dua organisasi yang berbeda secara elektronik dapat melakukan pertukaran dokumen, terlepas dari lokasi geografisnya. Jenis dokumen yang dapat dibagi mencakup nota pembelian, invoice, pemberitahuan pengiriman, dan lainnya.
Dengan melibatkan EDI dalam lipatan integrasi bisnis, produsen manufaktur tidak hanya dapat mewujudkan inovasi baru, melainkan juga mampu mengungkapkan wawasan bisnis baru. Misalnya, katakanlah invoice supplier diproses dengan menggunakan EDI, tetapi pengiriman dan logistik tidak. Ketika semua data dapat diproses dengan solusi integrasi, adanya kesalahan-kesalahan dapat lebih mudah diperbaiki dengan segera.
Untuk mendapatkan banyak manfaat seperti membuat proses bisnis menjadi lebih sederhana, mengurangi biaya operasional, meningkatkan visibilitas end-to-end, meminimalisir kesalahan, mempercepat proses operasional dan agar lebih responsive, produsen manufaktur terlebih dahulu harus berinvestasi dalam satu teknologi terpusat yang memproses aliran informasi dengan cara yang sama dalam hal visibilitas, pengetahuan, dan lain sebagainya.
Jangan lupa, para pengguna bisnis selalu memerlukan akses menuju wawasan baru. juga para ahli EDI, yang membutuhkan platform yang mudah digunakan, termasuk fitur yang mereka butuhkan (seperti Manajemen Trading Partner), Manajemen berkas yang kuat, Penerjemahan EDI Otomatis, juga kamus data yang kuat. Ahli integrasi membutuhkan satu alur kerja, pengolahan real-time, dan sinkronisasi data. Akibatnya, industri manufaktur perlu berinvestasi dalam platform terpusat yang dirancang untuk memenuhi semua kebutuhan.***