Seperti kita tahu agile adalah cara kerja baru dan penting untuk meningkatkan bisnis. Tetapi tahukah Anda jika berhasil atau gagalnya upaya agile tergantung pada faktor kepemimpinan? Nah, agar agile sukses, pemimpin harus memimpin dengan cara berbeda. Menurut Tracy Brower, penulis buku “Bring Work to Life by Bringing Life to Work: A Guide for Leaders and Organizations” yang juga seorang kontributor di Forbes, saat ini pemimpin agile membutuhkan keterampilan baru dan pendekatan yang juga baru. Adapun keterampilan yang dimaksud Brower, diantaranya adalah:
Berani Transparan
Seringkali, pemimpin mengatakan jika mereka menghargai transparansi, dengan kata lain mereka ingin tahu apa saja yang dilakukan oleh tim mereka setiap saat. Transparansi kepemimpinan dalam agile, dimaksdkan bahwa pemimpin juga harus transparan dengan pekerjaan mereka sendiri, pemimpin harus mau berbagi informasi tentang apa yang sedang mereka kerjakan, tentang tujuan bisnis yang lebih luas, dan mengenalkan prioritas pekerjaan tim mereka.
Berani Keluar Jalur
Para pemimpin yang agile selalu memastikan bahwa timnya telah menerima informasi tentang strategi bisnis dan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Mereka tidak hanya memeriksa, tetapi juga memberdayakan seluruh karyawan untuk bekerja menghadapi masalah dan memecahkan masalah.
Mengembangkan Anggota Tim
Tentu saja, tim harus berhasil mengatasi masalah. Pemimpin yang agile, memberikan karyawan mereka kesempatan untuk berkembang, lewat pelatihan formal dan berbagai metode pembelajaran lain, seperti rotasi pekerjaan. Mereka memanfaatkan setiap kesempatan untuk menantang anggota tim dengan cara-cara baru dan peran baru untuk mengembangkan keterampilan mereka.
Mendorong Tim Berani Ambil Risiko
Pembelajaran tidak dapat terjadi tanpa risiko dan kegagalan, sementara pemimpin tradisional fokus menemukan jawaban dengan membaca laporan kemajuan, pemimpin agile mendorong orang-orang untuk berani jujur tentang apa yang mereka kerjakan dan tantangan yang mereka hadapi. Ketika pemimpin dan anggota tim dalam kondisi saling membantu dan mendukung, maka seluruh tim dapat belajar, terus memperbaiki dan terus memberikan hasil yang lebih kuat.
Terhubung Dengan Pelanggan
Pendekatan agile tidak dapat berjalan sukses tanpa keterlibatan pelanggan dalam proses. Pemimpin agile memfasilitasi proses yang melibatkan pelanggan, mereka mendengar harapan pelanggan, menyediakan waktu dan ruang bagi pelanggan serta memastikan pelanggan bersedia menginvestasikan waktu mereka untuk terlibat dengan tim.
Mampu Mengadvokasi Tim
Pemimpin agile harus mendidik seluruh organisasi tentang proses kerja, bagaimana menghadapi hambatan dan menetapkan batasan proyek. Sebagai contoh,salah satu kunci agile adalah mengerjakan satu proyek pada satu waktu. Penting bagi para pemimpin untuk mendorong bisnis kembali sehingga tim agile tidak kelebihan beban dan dapat berhasil menyelesaikan proyek prioritas.
Mampu Mengukur Kinerja
Fungsi pengukuran, pemantauan, dan pengelolaan dalam proyek agile berjalan beriringan, para pemimpin harus memberdayakan tim untuk mengukur hasil mereka sendiri. Selain kecepatan waktu, mereka juga harus memonitor banyak hal penting lain, seperti agenda pertemuan, jumlah proyek, kepuasan pelanggan, kepercayaan tim, dsb. Mereka memahami bagaimana kinerja tim dengan baik, sehingga mereka mampu memberikan umpan balik dan peluang pengembangan.
Memberi Banyak Umpan Balik
Prinsip kunci agile adalah umpan balik. Para pemimpin yang agile selalu memberi umpan balik kepada anggota timnya. Dia juga memberi kesempatan kepada tim untuk memberinya umpan balik dan menerimanya. Pemimpin yang agile adalah pelatih dan mentor bagi tim yang mereka pimpin.
Model kepemimpinan agile sangatlah berbeda dengan model kepemimpinan sebelum-sebelumnya. Pemimpin agile membutuhkan tingkat pengembangan dan pemberdayaan yang baru untuk timnya. Secara bersamaan, tim agile perlu mempelajari cara kerja metode baru ini, demikian juga para pemimpin yang harus membantu tim untuk sukses menjalankan proyek agile.