Belden memulai bisnisnya dari kawat dan kabel. Perusahaan tersebut kini telah berkembang menjadi perusahaan manufaktur untuk produk-produk yang berkaitan dengan jaringan, konektifitas, dan tentu saja kabel. Pabrik-pabrik Belden memproduksi kabel dalam variasi ukuran dan komposisi yang beragam. Beberapa kabel bahkan memiliki fiber optik didalamnya. Untuk meraih status world-class yang mereka incar, Belden melaksanakan inisiatif Lean Manufacturing di pabrik-pabriknya.
Belden telah memutuskan untuk menjalankan Lean Manufacturing selama dua tahun terakhir. Dalam bisnis perusahaan Belden Wire and Cable, metode Lean digunakan untuk mengidentifikasi dan mengeliminasi waste, aktifitas tak bernilai tambah, di semua aspek produksi. Selain itu, Lean juga digunakan untuk mengefisienkan proses administrasi.
Pendekatan Lean di Belden telah membantu mereka mengidentifikasi waste dan menemukan proses baru yang lebih efisien di masa depan. Dengan mengaplikasikan metode yang digunakan Toyota dalam meraih status world-class-nya itu, Belden menghidupkan inisiatif continuous improvement yang memperbaiki proses-proses bisnisnya. Hasilnya, mereka mampu mengurangi konsumsi material dan energi hingga titik minimum dan memenuhi persyaratan untuk mewujudkan ‘green production’.
Selain mewujudkan green production dan mengeliminasi waste, adopsi Lean oleh Belden juga didorong oleh faktor pelanggan. Belden termotivasi untuk meningkatkan kepuasan pelanggan melalui tiga cara: kualitas superior, kemampuan pengiriman yang baik, dan lead time yang pendek. Kualitas superior didapat dengan penerapan Lean Daily Management dan Process Reliability. Kemampuan pengiriman ditingkatkan dengan reliabilitas yang didorong oleh sistem pull material. Lead time dikurangi dengan cara mengurangi cycle time dan meningkatkan kecepatan produksi.
Cara Belden Mengimplementasikan dan Memperoleh Manfaat dari Lean
Level kualitas dari produk yang diproduksi dipantau dengan pendekatan yang mereka sebut Lean Daily Management. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas produk secepat mungkin jika diperlukan. Level scrap juga dipantau di setiap value stream.
Ada banyak cara untuk mengetahui apakah suatu pabrik menerapkan Lean atau tidak, jika anda berkunjung dan melihat langsung. Anda akan segera mengetahui bahwa Belden menerapkannya. Menurut laporan Gary Mintchell dari Automation World, yang mendapat kesempatan untuk berkunjung langsung ke pabrik Belden di Richmond, terlihat beberapa papan informasi visual yang terpasang di area pabrik. Papan-papan tersebut ditemukain baik di sel-sel kerja maupun di kantor-kantornya. Papan informasi visual yang terpampang di Belden, disebut Lean Board.
Papan-papan ini memberikan informasi mengenai pertemuan shift harian, KPI, Pareto Chart, catatan mengenai 5S, cara-cara mengidentifikasi root cause, dan aksi-aksi perbaikan yang dilakukan dan dikelompokkan berdasarkan tanggal. Karyawan akan memperbarui informasi tersebut setiap hari, khususnya mengenai status di sel.
Tim produksi yang mendapat giliran shift mengadakan pertemuan di pagi hari, sementara manajemen pabrik mengadakannya setiap sore, untuk meninjau dan melihat hasil yang tercantum pada Lean Board hari itu. Informasi yang terpampang jelas akan menghilangkan ketidak-akuratan data, yang sering terjadi ketika manajemen memperoleh informasi hanya dari mulut saja. Sistem ini menghindarkan kecenderungan untuk mengacu kepada “perkataan si A begitu” atau “menurut si B begini” dalam mengkomunikasikan masalah. Cara ini menjadi bagian dalam Lean Daily Management dan turut menjadi stimulan yang memunculkan inisiatif-inisiatif baru dalam mengurangi lebih banyak waste.
Mengatasi Tantangan “Kami Selalu Melakukannya Seperti Ini”
Setiap inisiatif perbaikan selalu memiliki tantangan tersendiri. Belden-pun tidak luput darinya. Dengan usia rata-rata karyawan di pabrik berada di angka 28 tahun, perusahaan menghadapi tantangan yang cukup besar dari pola pikir dan paradigma karyawan. Manajemen mengakui, tantangan itu cukup sulit untuk diatasi. Pola pikir yang ada adalah “kami selalu melakukannya seperti ini”, yang berarti “kami akan terus melakukannya seperti ini”. Pola pikir yang melumpuhkan ini diperburuk dengan sindrom “bagaimanapun, mereka (manajemen) tidak akan mau mendengarkan saya”.
Belden mengatasinya dengan cara yang cukup pintar. Mereka meminta para karyawan senior untuk memberikan ide terkait implementasi Lean dengan cara yang halus. Dengan demikian, karyawan tidak akan merasa terancam atau terpaksa melakukan sesuatu yang bukan idenya.
Sangat wajar jika karyawan merasa sebuah ide bisa mengancam; membuat mereka keluar dari pekerjaan atau kehilangan kenyamanan dalam bekerja. Karena itulah, kepercayaan atau trust adalah salah satu kunci keberhasilan program Lean. Belden memahami hal itu. Terlihat bahwa manajemen di perusahaan kabel tersebut telah berhasil menciptakan lingkungan yang stabil. Merekapun berhasil menlakukan buy-in dengan sebagian besar karyawan di pabrik.
Tentang Belden Inc.
Belden Inc. adalah perusahaan manufaktur produk kabel, konektifitas dan perangkat jaringan. Perusahaan merancang, membuat dan memasarkan produk transmisi sinyal untuk berbagai aplikasi. Produk-produknya digunakan oleh perusahaan dari berbagai industri, seperti otomasi, keamanan, transportasi, infrastruktur, dan residensil. Belden adalah salah satu produsen kabel elektronik berkecepatan tinggi terbesar di Amerika Serikat.***
Bukan hanya Lean Manufacturing, Belden juga menjalankan konsep Green Production. Simak ulasannya disini.