Collins Bus Corporation, sebuah perusahaan asal Kansas yang memproduksi bus sekolah, baru-baru ini memperbaharui diri dengan implementasi metode Lean Manufacturing di lini produksinya.

Studi Kasus Lean Manufacturing: Mengurangi Downtime dan Changeover

Collins Bus memang perusahaan yang tidak terlalu besar untuk ukuran oto-manufaktur, namun cukup sibuk. Pada hari-hari padatnya, mereka harus menggandakan jumlah material undercoating yang dipakai, menjadi 55 galon perharinya. Masalahnya adalah, perusahaan kerap mengalami overspray ketika melakukan pelapisan (undercoating). Kelebihan material pelapis tersebut sering membuat kotor pabrik, dan membahayakan karyawan. Material yang berlebih juga menodai bus-bus yang sudah jadi, sehingga mereka harus membersihkannya. Ini menyebabkan tertundanya pengiriman produk kepada pelanggan.

Hal lain yang kerap menimbulkan inefisiensi adalah 55 drum undercoating yang terpasang pada kamar penyemprotan menyebabkan keterlambatan produksi. Penyebabnya, ketika drum telah kosong, aktifitas penyemprotan harus dihentikan hingga drum yang lain terpasang. Aktifitas drum changeover ini memakan waktu hingga lebih dari setengah jam dari waktu total produksi.

Collins Bus lalu mencoba menyelesaikan masalah dengan metode Lean Six Sigma, yaitu mengumpulkan data dan menemukan sumber masalah, lalu merumuskan solusi. Akhirnya ditemukan, penyebab dari overspray adalah kecenderungan bahan undercoating yang gampang menggumpal dan menyumbat ujung alat penyemprot.

Bekerjasama dengan Supplier untuk Mengatasi Masalah

Dengan bantuan Daubert Chemical, Collins Bus mencari cara untuk mengatasi masalah overspray tersebut. Daubert yang merupakan pemasok material undercoating melakukan reformulasi bahan, menjadi Tectyl 6430. Coating asphaltic berbahan dasar air ini memiliki zat kimia aditif yang memberikan atomisasi yang lebih baik pada ujung alat penyemprot, sehingga akan mengurangi overspray produk undercoating.

Produk undercoating yang baru juga diformulasikan dengan tingkat kekentalan lebih rendah yang memungkinkan penggunaan drum atau wadah berkapasitas 330 galon sebagai kemasannya. Penggantian drum kecil menjadi drum berkapasitas besar ini mengurangi waktu changeover, karena operator tidak harus sering mengganti drum kosong dengan yang baru, dan memungkinkan penghematan waktu produksi selama 1 ½ jam (menghilangkan downtime 1 ½ jam). Selain itu, dengan terselesaikannya masalah overspray, operator tidak disibukkan oleh waste (pembersihan), dan meningkatkan keamanan kerja di pabrik. Perusahaan bahkan menerima penghargaan sebagai national model for workplace safety and health dari OSHA dan Departemen Ketenagakerjaan di Kansas.***

Baca juga  Akselerasi Transformasi Digital Menuju Smart Manufacturing

Sumber: ReliablePlan & website Collins Bus Corporation.