Salah satu hal penentu keberhasilan penerapan Lean Six Sigma – selain ketersediaan data yang valid serta penguasaan tools dan metode Lean Six Sigma – adalah pengetahuan mengenai cara membangun tim yang efektif dan efisien. Ketika sebuah tim ditunjuk untuk mengerjakan sebuah proyek, pasti akan muncul pertanyaan: apakah tim tersebut cukup efektif agar bisa memberikan hasil yang diminta?

Dalam proyek Lean Six Sigma yang Anda pimpin, mungkin Anda memiliki sumber daya manusia terbaik di bidangnya.

Namun apabila Anda gagal menyatukan dan meramu pengetahuan, kemampuan, energi, semangat dan mengelola karakter orang-orang tersebut, maka bisa jadi yang Anda dapatkan hanyalah sebuah tim yang jalan di tempat, yang mungkin akan membahayakan keberhasilan proyek Anda.

Pengalaman membuktikan bahwa membentuk tim yang sinergis – Green Belt, Black Belt, Champion, Sponsor, dan Anggota tim – sehingga mampu bekerja secara efektif bisa lebih penting dibandingkan penguasaan tentang alat dan metodologi Six Sigma. Bisa dikatakan, tim adalah komponen utama yang menentukan keberhasilan suatu proyek atau misi.

Jika pemilihan anggota tim adalah sesuatu yang kritikal, bagaimana caranya menentukan anggota tim?

Build A Star Team, Not Team of Stars

Ada dua tim yang sama-sama berisi orang hebat dan profesional di bidangnya. Kedua tim ini memiliki potensi yang sama besarnya. Tapi mengapa tim yang pertama sangat berhasil, sedangkan tim yang lainnya kelihatan selalu membentur tembok? Apa yang salah?

“Dalam membangun suatu tim yang solid dan efisien, kita bisa belajar dari sepakbola,” ungkap Suwandi, Direktur SSCX, ketika membahas korelasi antara keberhasilan pencapaian tim dan operational excellence.

Menurutnya, sebuah tim seharusnya memiliki kompenen yang kurang lebih mirip dengan tim sepakbola, dimana setiap anggota tim mengemban tanggung jawab yang berbeda; striker yang bertugas mencetak gol, pemain tengah yang bertanggung jawab menentukan alur permainan, pemain belakang dan kiper yang bertugas mengawal lini pertahanan dan menjaga gawang. Selain itu, dalam tim tersebut ada juga pelatih (manager) yang berperan sebagai ahli strategi, yang tidak terlibat langsung dalam permainan dan hanya mengatur dari pinggir lapangan, namun dialah yang bertanggung jawab atas seluruh pencapaian tim. Diluar itu semua, dibalik semua sukses, mereka juga memiliki pelatih fitness, pelatih kiper, pencari bakat, staf pemasaran dan pengembangan usaha, dan masih banyak peran lainnya.

Baca juga  Pendaftaran Kompetisi OPEXCON 2024 Ditutup 31 Agustus

Pelajaran yang dapat dipetik adalah: supaya tim dapat berfungsi dengan baik, didalam tim harus ada beberapa karakter yang berbeda-beda namun saling melengkapi, dan masing-masing anggota tim harus memiliki tanggung jawab yang berbeda, sesuai dengan kompetensi masing-masing.