Semua bisnis memiliki proses sebagai roda untuk menjalankan perusahaan mereka. Proses ini merupakan cara mereka untuk memberikan produk dan layanan terbaik kepada pelanggan.
Manajemen perusahaan selalu berusaha memastikan proses dapat berjalan lancar dan semua masalah yang timbul dalam bisnis dapat ditangani. Tapi menghadapi kompleksitas dunia saat ini, banyak proses yang gagal ditangani jika hanya mengandalkan aksi para top level perusahaan.
Biasanya, ketika suatu kegagalan terjadi atau ada hasil yang diharapkan menyimpang dari harapan, manajemen perusahaan mulai mencari siapa yang “mengacau atau kambing hitamnya”. Inilah kondisi nyata yang mencerminkan organisasi belum siap untuk melakukan proses perbaikan secara berkelanjutan atau continuous improvement.
Masalah vs Proses Bisnis
Di perusahaan yang sukses, para pemimpin dan tim manajemen sangat memahami masalah bukan karena ada orang yang mengacau (melakukan kesalahan), tetapi masalah bisa terjadi karena proses yang dibuat belum mampu menjawab tantangan bisnis saat ini dan itulah yang menjadi alasan untuk mereka segera memperbaiki proses tersebut.
Ini adalah momen di mana perusahaan akan berfokus diri pada upaya perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) dan mendorong tim untuk selalu melakukan identifikasi masalah yang terjadi sehingga bisa diatasi.
Jika perusahaan serius ingin memiliki usaha continuous improvement yang berfokus pada peningkatan bisnis, mereka harus mengenali kesalahan dan kesalahan dalam proses bisnis sehingga dapat memperbaikinya. Mereka tidak mencari orang yang “dikambinghitamkan” untuk masalah yang muncul, mereka lebih fokus mendorong anggotanya untuk berani mengekspos setiap masalah daripada mencoba untuk menyembunyikan dan menutupinya.
Hal ini berseberangan dengan perusahaan yang masih menganggap “orang sebagai penyebab masalah”, yang menandakan bahwa masih suburnya budaya “sembunyi dan melindungi diri sendiri” agar tidak menjadi pihak yang disalahkan. Dimana mayoritas orang cenderung menutup diri dari budaya keterbukaan sehingga menghambat upaya peningkatan proses bisnis.
Masalah adalah Peluang
Tidak akan pernah ada kekurangan masalah dalam dunia bisnis, masalah selalu datang dan yang Anda perlukan adalah bagaimana Anda membangun sistem yang mampu mengidentifikasi masalah dan budaya yang mendorong orang untuk mengangkat masalah ketika muncul daripada mencoba untuk menyembunyikannya.
Perlakukan masalah sebagai peluang berharga yang memungkinkan perusahaan untuk memperbaiki kesalahan yang dilakukan “seseorang”. Anda harus bertanya pada diri Anda sendiri, “Apa yang saya inginkan dalam bisnis saya? Apakah saya ingin budaya menyalahkan dan menutupi atau identifikasi masalah dan mencari solusi menggunakan tim perbaikan saya?”
Organisasi yang sukses selalu memilih mengambil risiko dan terus berproses untuk mengenali masalah dan mendorong organisasi mereka menggunakan tools dan teknik continuous improvement untuk menguatkan proses bisnis mereka untuk mencegah terulangnya kesalahan di masa datang.
Pilihan ada pada Anda! Kami berharap Anda memilih untuk menjadi organisasi yang belajar terus-menerus berusaha untuk mengidentifikasi kekurangan dalam proses bisnis Anda dan kemudian memiliki seluruh sumber daya yang terlibat dan termotivasi untuk terus melakukan perbaikan, sehingga bisnis Anda sukses menjadi nomor satu dalam industri Anda.