Kata kaizen merujuk pada perbaikan yang terjadi secara terus menerus. Kata ini merupakan satu istilah yang berasal dari bahasa Jepang yang muncul setelah Perang Dunia II. Kaizen yang sukses harus melibatkan semua anggota organisasi – dalam hal ini dari BoD hingga ke karyawan – di perusahaan untuk mampu bekerja secara efektif. Tentu, kaizen dapat pula diterapkan sebagai salah satu program di organisasi.

Tetapi, kaizen akan menghasilkan hasil yang terbaik hanya ketika mereka diadopsi oleh perusahaan maupun organisasi sebagai satu filosofi. Kaizen dapat dipahami dengan baik oleh perusahaan yang sukses sebagai satu cara atau konsep yang berorientasi pada proses dalam melakukan sesuatu. Semua perusahaan yang sukses mengimplementasikan kaizen mengistilahkan kaizen sebagai satu sistem perbaikan berkelanjutan dalam teknologi, produktivitas, kualitas, proses, kepemimpinan, budaya perusahaan hingga keselamatan kerja.

[cpm_adm id=”10097″ show_desc=”no” size=”medium” align=”right”]

Contoh Filosofi Kaizen

Misalnya, perusahaan A merupakan sebuah perusahaan produksi yang besar, memilih beberapa karyawannya untuk memimpin pengenalan kaizen di seluruh organisasi. proses ini melibatkan dua hari kelas teori dan tiga aplikasi praktik di masing-masing area tim. Sebuah tim yang beranggotakan 8 karyawan telah terpilih dari perusahaan A. Tim ini termasuk 4 karyawan dari proses yang telah ditingkatkan, 1 karyawan dari proses sebelumnya, 1 karyawan dari proses berikutnya, dan 2 karyawan pendukung – misalnya teknisi, akunting, operasional, dan lainnya.

Tim ini didedikasikan untuk kaizen dan menggunakan kanban setidaknya 4-5 minggu, juga disediakan semua faktor pendukung yang diperlukan. Hasil akhirnya, tim akan mampu mengidentifikasi dan melaksanakan beberapa ide-ide perbaikan. Nantinya, akan ada penurunan yang signifikan dalam siklus tertentu, tidak ada nilai tambah dalam bekerja, dan tambahan lantai yang dibutuhkan. Ini menjadi satu prestasi yang besar bagi tim karena mereka juga mendapatkan hasil yang positif dalam pekerjaan mereka.

[cpm_adm id=”10576″ show_desc=”no” size=”medium” align=”left”]

Baca juga  Konsep Utama dan Siklus dalam Lean

Kaizen: Apa yang Dapat Dipelajari?

Contoh sederhana di atas menjelaskan bahwa filosofi kaizen sangat efektif bagi setiap perusahaan maupun organisasi jika dilaksanakan dengan baik. Prinsip-prinsip kaizen juga sangat efektif diterapkan dalam perusahaan besar, sebagaimana konsep ini efektif diterapkan dalam perusahaan kecil. Yang pasti, perlu dilakukan peningkatan dan perbaikan secara terus menerus dalam proses baik di perusahaan maupun di organisasi agar kaizen mampu memberikan hasil yang maksimal.

Jangn lupa bahwa contoh yang telah dijelaskan di atas membuktikan bahwa kaizen mampu bekerja sama dengan baik dalam proses prosedur dan bahkan hingga administrasi. Perbaikan secara terusmenerus juga kompatibel dan sesuai dengan total kualitas manajemen, pemberdayaan, tim, dan juga manajemen partisipatif. Tim yang dibentuk oleh perusahaan A tadi menggunakan filosofi kaizen dan mengakui bahwa mereka akan menjadi lebih produktif dengan semua tools dan waktu yang diberikan kepada mereka apabila mereka juga diberikan harapan yang jelas juga waktu yang tepat untuk bekerja sebagai sebuah tim.***

Sumber: kaizen-news.com