Jika Anda memiliki sebuah equipment, katakanlah sebuah mesin injeksi, coffee-maker, mesin fotokopi, ataupun alat berat di tambang. Tahukah Anda bahwa jamak ditemukan equipment effectiveness kita hanyalah 50% atau 40%! Sekarang coba kita pelajari bagaimana mengukur effectiveness?
Seluruh equipment memiliki 3 ukuran, yaitu Availability, Performance, Quality. Agar memudahkan manufaktur, tambang, maupun jasa, kita akan gunakan contoh coffee-maker di kafe kita. Kafe ini buka selama 10 jam alias 600 menit. Setiap pagi, kita menyiapkan coffee maker selama 10 menit dan ternyata rata-rata alat ini rusak/error selama 50 menit setiap harinya. Ini artinya, availability coffee-maker kita adalah 540 dari 600 menit, 90%.
Kemudian, coffee-maker ini didesain untuk membuat 1 shot espresso setiap 3 menitnya, ternyata barista tidak sanggup untuk mengikuti ritme 3 menit per shot tersebut, karena keteteran menyiapkan cangkir kopi, susu, dll. Akhirnya, coffee-maker ini diatur 5 menit setiap shotnya.Seharusnya coffee maker ini dalam 1 jam menghasilkan 20 shot, jadinya 1 jam hanya 12 shot. Dalam bahasa equipment effectiveness, performance dari coffee maker adalah 12/20 alias 60%.
Kemudian, setiap 10 shot, ternyata ada 1 shot yang tidak memenuhi standard kualitas. Artinya tingkat quality adalah 90%.
Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah Availability x Performance x Quality, yaitu 90% x 60% x 90% = 48.6%!
Nilai ideal dari OEE ini adalah 85%. Jika proses dan perusahaan kita ingin lebih profitable, maka meningkatkan overall equipment effectiveness adalah langkap tepat dan strategis.
Bagaimana cara meningkatkan produktivitas dan overall equipment effectiveness? Pertama dan paling penting adalah menghitung nilai OEE dan membuat semua orang aware arti dari nilai ini
Seluruh laporan ini adalah hasil realtime dari XL Productivity Appliance. Informasi produk: www.ftx.asia. Artikel ini adalah bagian dari kerja sama majalah Shift dengan SSCX. Untuk FREE TRIAL produk ini, hubungi Dhany di 021-5763020 atau info@ftx.asia