Antri. Arti sederhana dari menunggu. Kegiatan paling tidak menyenangkan bagi hampir semua orang di dunia. Konsep antri bukan hanya terjadi pada orang, namun juga pada barang (misalnya dalam hal proses produksi). Antrian berarti menunggu giliran untuk mendapatkan pelayanan dari suatu fasilitas yang terjadi karena kemampuan pelayanan yang tidak mampu mengimbangi kebutuhan pelayanan.
Untuk mempertahankan pelanggan, sebuah perusahaan – terutama yang bergerak pada bidang pelayanan – selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik, misalnya dengan memberikan pelayanan yang cepat sehingga pelanggan tidak akan mengantri terlalu lama. Namun, pemberian layanan yang cepat berdampak pada bertambahnya biaya operasional dikarenakan bertambahnya fasilitas layanan
Konsep teori antrian pertama kali ditemukan dan dikembangkan oleh A.K. Erlang, seorang insinyur Denmark yang bekerja pada perusahaan telepon di Kopenhagen pada tahun 1910. Berawal dari para operator yang kewalahan pada waktu-waktu yang sibuk sehingga membuat para penelpon harus menunggu giliran dengan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan pelayanan. Tujuan dari penggunaan teori antrian adalah merancang fasilitas pelayanan, untuk mengatasi permintaan pelayanan yang berfluktuasi secara random dan menjaga keseimbangan antara biaya pelayanan dan biaya yang diperlukan selama antri.
Kompenen Sistem Antrian
Ada tiga komponen dalam sistem antrian, yaitu:
1. Kedatangan
Komponen ini sering disebut juga dengan proses input. Proses input meliputi calling population atau sumber kedatangan, dan terjadinya merupakan suatu variabel yang bersifat acak.
2. Pelayan
Mekanisme pelayanan atau pelayan dapat terdiri dari satu atau lebih pelayan maupun fasilitas pelayanan yang diberikan. Biasanya, fasilitas pelayanan tersebut disebut juga dengan saluran atau channel.
3. Antri
Faktor penting dari timbulnya antrian adalah sifat kedatangan dan proses layanan. Jika tidak ada antrian yang timbul, maka dapat dipastikan bahwa terdapat pelayanan yang menganggur atau fasilitas pelayanan yang berlebih.
Disiplin Antri
Faktor penentu lain timbulnya antrian selain sifat kedatangan dan proses layanan adalah disiplin antri. Disiplin antri berarti suatu keputusan yang menjelaskan cara melayani pengantri. Menurut Siagian, ada 5 jenis disiplin pelayanan yang paling sering digunakan, yaitu:
- First in First Out (FIFO) atau First Come Fisrt Served (FCFS), yang artinya pelanggan yang lebih dulu datang akan lebih dulu mendapatkan pelayanan.
- Last In First Out (LIFO) atau Last Come First Served (LCFS), artinya pelanggan yang datang terakhir bisa mendapatkan pelayanan terlebih dahulu, atau yang lebih dahulu keluar adalah yang terakhir datang.
- Service In Random Order (SIRO), artinya pelayanan diberikan tidak berdasarkan urutan kedatangan, melainkan dilakukan secara random.
- Priority Service (PS), artinya mereka yang mempunyai prioritas lebih tinggi yang akan terlebih dahulu diberikan pelayanan, dan mereka yang memiliki prioritas rendah akan mendapatkan pelayanan berikutnya, meskipun datang lebih awal.
Struktur Antrian
Dalam seluruh sistem antrian, terdapat 4 model struktur dasar antrian. Keempat model tersebut antara lain:
- Single Channel – Single Phase. Single Channel berarti satu saluran atau satu jalur, dan Single Phase berarti satu pelayanan. Maksudnya adalah hanya ada satu jalur yang memasuki sistem pelayanan atau hanya ada satu fasilitas pelayanan yang diberikan.
- Single Channel – Multi Phase. Sama seperti poin nomor satu, bedanya hanya jumlah pelayanan yang diberikan. Multi Phase berarti ada dua atau lebih pelayanan yang dilakukan secara berurutan.
- Multi Channel – Single Phase. Sistem ini terjadi dimana saja dan kapan saja dimana ada dua atau lebih fasilitas pelayanan yang dialiri oleh aliran tunggal.
- Multi Channel – Multi Phase. Sistem ini berarti ada beberapa fasilitas pelayanan dalam banyak jalur atau melalui beberapa tahapan. Setiap sistem-sistem ini memiliki beberapa fasilitas pelayanan pada setiap tahapannya.
Manfaat Antrian
Secara umum, antri memiliki manfaat bagi konsumen maupun bagi pemberi layanan. Manfaat tersebut diantaranya:
- Antrian membuat konsumen tidak perlu berbaris menunggu untuk dilayani, dan memberikan kepuasan serta kenyamanan kepada konsumen.
- Antrian secara langsung bermanfaat untuk meningkatkan bonafilitas perusahaan sekaligus menunjukkan keseriusan juga profesionalitas dalam menangani konsumen.
- Antrian dapat menjadikan kinerja karyawan lebih efisien di bidangnya masing-masing.
Pada intinya, konsep antrian yang dibuat bertujuan untuk memaksimalkan efisiensi pelayanan terhadap permintaan layanan yang fluktuatif dengan tetap menjaga keseimbangan biaya pelayanan dan biaya yang diperlukan selama proses antrian berlangsung.***