Big data berhasil merevolusi hampir setiap bisnis, kini setiap pemimpin bisnis bisa mengakses informasi terperinci tentang pelanggannya. Data secara signifikan dapat mendorong bisnis terus berkembang. Sebab itu, Anda harus tahu cara mengumpulkan dan mengimplementasikan data dengan benar.
Banyaknya data yang tersedia menjadi salah satu tantangan dalam bekerja dengan data. Namun kita harus tahu bahwa data yang besar juga membawa keuntungan besar, diantaranya yaitu informasi tentang pelanggan, kinerja bisnis, dan preferensi pasar. Informasi tersebut memungkinkan bisnis membuat keputusan yang lebih baik, meningkatkan pendapatan dan lebih banyak lagi.
Salah satu contoh kasus yang bisa kita jadikan sebagai best practice adalah Otto, perusahaan ritel Jerman. Data menunjukkan bahwa pelanggan Otto memiliki kemungkinan kecil untuk mengembalikan barang ketika (pesanan) mereka tiba dalam dua hari dan ketika barang tiba bersamaan meskipun pengiriman terpisah. Ini merupakan tantangan bagi Otto yang menjual produk dari berbagai macam pemasok. Menyimpan barang dalam persediaan agar dapat dikirim bersamaan tidaklah mudah, namun berkat data (big data). Mengutip Forbes, dari 3 miliar transaksi terakhir, perusahaan mampu membangun model prediksi yang dapat mengantisipasi kebutuhan pelanggan dalam 30 hari ke depan dengan akurasi 90 persen. Artinya, produk yang tepat dapat dipesan lebih dulu sehingga pengembalian produk bisa berkurang lebih dari 2 juta item per tahunnya. Contoh lainnya adalah PepsiCo. Mereka menggunakan data untuk mendorong penjualan produk baru: Quaker Overnight Oats. Perusahaan mampu mengidentifikasi 24 juta pembeli prioritas dari total data 110 juta. Setelah kampanye peluncuran, pelanggan prioritas ini mendorong 80% dari penjualan produk dalam 12 minggu pertama.
Membangun Organisasi yang Melek Data
Data dapat mengubah bisnis menjadi lebih baik dan membantu meningkatkan pengambilan keputusan dan perencanaan organisasi. Sebab itu data kini lebih dikenal sebagai masa depan bisnis, Organisasi yang ingin tetap kompetitif semua terus berjuang menemukan cara terbaik memanfaatkan data. Mengutip Tech Republic, berikut adalah lima tips dari Accenture dan Qlik untuk membangun organisasi yang melek data:
1. Menetapkan ekpektasi penggunaan data
Ketahui jenis data yang Anda miliki, apa yang ingin Anda lakukan dengannya, dan mengapa Anda ingin melakukannya. Ketiga hal ini akan memudahkan Anda untuk mulai membangun model penggunaan data di perusahaan. Tim yang berbeda akan menggunakan data secara berbeda, bantu setiap karyawan untuk memahami peran mereka sehingga mereka terhindar dari stress (akibat data).
2. Bangun peta jalan untuk mencapai tujuan
Menambahkan analisis data ke organisasi bukanlah tugas yang mudah. Pemimpin organisasi harus menetapkan garis dasar dimana organisasi mereka dan memikirkan bagaimana cara mencapai tujuan yang ingin dicapai. Salah satu hal terpenting disini adalah tidak membuat asumsi tentang keterampilan dan kesiapan karyawan tentang data. Lakukan penilaian kemampuan literasi data terhadap setiap individu, dan apa saja tekonologi dan tools yang diperlukan untuk setiap jenis pengguna, selanjutnya buat tata kelola data yang produktif termasuk siapa pengguna yang bisa mengakses.
3. Siapkan tools yang tepat.
Dari platform perangkat lunak hingga pelatihan, pastikan setiap karyawan memiliki apa yang mereka butuhkan untuk menggunakan data dalam peran khusus mereka. Seperti disebutkan di atas, setiap tim mengakses data yang berbeda-beda, jadi pastikan Anda mempersenjatai setiap tim dengan apa yang mereka butuhkan untuk berhasil.
4. Hilangkan kesenjangan keterampilan (gap skill)
Ini tidak hanya melatih karyawan untuk menguasai statistika dan analitik, tetapi juga membutuhkan keterampilan kolaborasi dan mendorong karyawan untuk selalu penasaran tentang data dan hasilnya selama proses pengumpulan.
5. Ciptakan budaya “co-evolusi”
Data dan penggunaannya akan terus berkembang. Itu berarti bahwa keterampilan yang dibutuhkan untuk mengumpulkan, mengelompokkan, menilai, dan menindaklanjuti data juga perlu berkembang. Sehingga, pelatihan data yang dibutuhkan juga menjadi proses yang berkelanjutan. Program-program pelatihan perlu dievaluasi secara berkala dan karyawan mungkin akan membutuhkan pelatihan tambahan agar mereka selalu unggul dalam analisis.
Kesimpulan dari laporan ini adalah orang-orang merupakan aset paling kuat bagi bisnis dalam menciptakan nilai dari data. Edukasi dan empowerment adalah dua faktor penentu keberhasilan Anda untuk membangun organisasi yang melek data.
Belajar Practical Statistics dan Data Analysis
Di era informasi, data tidak lagi sulit ditemukan. Kuncinya adalah menyaring volume data yang tersedia dan menginterpretasikan implikasinya dengan benar. Tetapi dalam proses ini, Anda perlu menguasai tools analisis data statistik yang tepat. Untuk itu, Kami menyarankan Anda mengikuti pelatihan Public Training SSCX Practical Statistics & Data Analysis, tanggal 28-29 Juli 2020. Pelatihan ini akan membantu Anda untuk:
Info dan pendaftaran hubungi tim SSCX di Wa.me/628175763021.