Perusahaan kelas dunia tahu bahwa Lean Six Sigma merupakan taktik bisnis yang sukses. Sebab itu, mereka sangat memahami pentingnya membentuk budaya continuous improvement dan memberikan pelatihan Black Belt kepada karyawan kunci.
Mengapa perusahaan seperti General Electric dan Ford Motor terus berinvestasi pada pelatihan Black Belt meskipun memakan waktu dan biaya tinggi? Ya, jika melihatnya sekilas ini akan terlihat seperti pemborosan, tetapi bisnis yang berkomitmen menjadikan karyawan sebagai peran kunci organisasi akan selalu melihat manfaat jangka panjangnya. Manfaat besar ini meliputi efisiensi, produktivitas, hingga kepuasan pelanggan.
Ford, misalnya. Pada tahun 1990-an, Ford Motor menghadapi isu produktivitas, masalah lingkungan, dan juga rendahnya kepuasan pelanggan. Untuk mengatasi masalah ini, mereka menggunakan Six Sigma dan fokus pada suara pelanggan. Mereka melakukan survei dan mendengar umpan balik dari pelanggan untuk mengetahui 25 masalah teratas di setiap lini produk. Setelahnya, pabrikan otomotif ini kemudian mengembangkan strategi peningkatan proses untuk mengatasi masalah dengan menetapkan standar yang mencerminkan harapan pelanggan. Upaya ini pun sukses memulihkan kredibilitas Ford.
Istilah Six Sigma diciptakan oleh Bill Smith (Motorola) di awal 1980-an dan terus mengalami perkembangan. Pada tahun 2000-an banyak yang mulai menggabungkan Six Sigma dengan metode Lean Manufacturing yang kemudian disebut dengan Lean Six Sigma. Perpaduan dua metode ini pun bekerja dengan sangat baik sehingga banyak perusahaan kelas dunia ikut serta mengadopsinya.
Mengutip Todaysmedicaldevelopments, pada tahun 2009, 82% dari bisnis Fortune 100 telah menerapkan praktik Lean Six Sigma ke dalam strategi bisnis mereka. Mendapat kesuksesan besar dari Lean Six Sigma mendorong Perusahaan untuk konsisten memberikan pelatihan Black Belt kepada karyawan kunci.
Keuntungan Memiliki Black Belt di Organisasi
Jika organisasi ingin mendapatkan kinerja bisnis yang lebih signifikan menggunakan Lean Six Sigma, maka memiliki Black belt adalah solusi. Kok bisa? Jawabannya jelas, karena Black Belt memiliki kontribusi yang nyata terhadap keuntungan perusahaan. Proyek perbaikan yang dikerjakan seorang Black Belt dapat terhubung langsung dengan strategi bisnis perusahan.
Selain itu, seorang Black Belt memiliki perspektif yang luas. Dia mampu melihat apa yang benar-benar diinginkan oleh pelanggan dan mampu menerjemahkannya dalam Critical to Quality. Dia Black Belt mampu bekerja lintas fungsi dan mendobrak silo-silo perusahaan untuk menghasilkan kepuasan pelanggan.
Softskill Black Belt
Kemudian, selain keahlian teknis dalam menganalisa data dan metodologi six sigma, Black Belt juga mempunyai softskill dalam memobilisasi atau memotivasi orang-orang yang tepat, pada waktu yang tepat dan cara yang benar. Dia mampu memobilisasi diri sendiri, anggota tim, dan stakeholder untuk menuju tujuan yang diharapkan bersama.
Kebutuhan seorang Black Belt dalam Organisasi tergantung pada niat organisasi tersebut terhadap program perbaikan yang dimiliki saat ini. Ibarat sebuah klub yang rela merogoh kantong lebih dalam demi mendapatkan pemain bintang, Black Belt dapat diharapkan menjadi motor penggerak perubahan dalam organisasi. Bedanya Black Belt dan pemain bintang dalam klub sepakbola adalah target! Anda berhak menuntut berapa gol (benefit) yang harus dijaringkan dalam setiap Black Belt “berlaga” mengerjakan proyek perbaikan.
Ingat, keberhasilan seorang Black Belt selalu bisa diukur berdasarkan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk kembali ke titik impas investasi, tingkat penyelesaian proyek, total dan rata-rata nilai finansial menyelesaikan proyek Lean Six Sigma, dan rata-rata waktu penyelesaian proyek.
Menjadi Black Belt
Kini tidak hanya Black Belt di bidang bela diri yang bisa memberikan prestise tinggi, ada Black Belt lain yaitu di Lean Six Sigma. Anda akan memiliki kemampuan merampingkan proses bisnis dan meningkatkan pendapatan. Singkatnya, mengikuti pelatihan dan sertifikasi Black Belt akan membantu Anda dan organisasi menjadi lebih kredibel dan diminati.
SSCX International adalah perusahaan konsultan dan jasa pelatihan Lean Six Sigma terbaik di Indonesia yang telah membantu kemajuan ratusan organisasi di berbagai sektor industri. Pada bulan Juni 2021, SSCX International akan mengadakan Public Training Lean Six Sigma Black Belt atau Pelatihan lean six sigma ADVANCE. Setelah mengikuti pelatihan ini Anda akan memiliki kemampuan untuk menyelesaikan sebuah proyek DMAIC cross-functional dan memiliki skill yang lebih tinggi.
Informasi lebih lanjut hubungi tim support SSCX di Wa.me/628175763021 atau event@sscx.asia
sumber: Todaysmedicaldevelopments, sixsigmaindonesia.