Berbagai organisasi manufaktur melakukan segala upaya untuk membangun produk terbaik yang tersedia dengan kualitas, keandalan, kinerja dan value yang tidak tertandingi. Hal ini pada akhirnya menghasilkan kepercayaan pelanggan dan memperkuat kesetiaan mereka kepada merek. Namun, keempat elemen (kualitas, keandalan, kinerja dan value) dapat berjalan jauh lebih dalam. Mereka harus melakukan banyak hal untuk orang-orang sebanyak mereka melakukan banyak hal untuk menciptakan produk mereka.
Seringkali, organisasi manufaktur yang menerapkan Kaizen (perubahan yang lebih baik) untuk menghilangkan waste, meningkatkan prosedur, memaksimalkan aliran dan akhirnya menciptakan nilai bagi pelanggan. Organisasi yang menanamkan budaya continuous improvement juga terus memantau proses mereka melalui studi kasus dan observasi. Mereka meningkatkan input untuk proses menghasilkan output yang diinginkan. Hal ini karena proses yang ada selalu dapat disederhanakan untuk meningkatkan nilai tambah pada produk atau jasa.
Yang sering dilupakan adalah menerapkan Kaizen untuk mengembangkan orang-orang di dalam organisasi.
Organisasi harus konsisten berinvestasi dan mengembangkan orang secara terus-menerus untuk meningkatkan kinerja, keandalan, kualitas, dan nilai. Tentu saja, investasi ini berarti bahwa proses pelatihan dan kemajuan masing-masing individu yang berulang akan diamati. Memang, ini membutuhkan sumber daya, waktu, komitmen dan keyakinan.
Edward Deming pernah berkata, “Hal yang paling penting tidak dapat diukur.” Apa manfaat dari menghabiskan uang untuk pelatihan dan pengembangan? Anda tidak akan pernah bisa mengukurnya. Mengapa Anda melakukannya? Karena Anda percaya dengan membayar Anda pasti akan mendapatkan hasil yang diinginkan.
Peningkatan sumber daya manusia secara keseluruhan akan menghasilkan apa yang dimimpikan organisasi, yaitu budaya perbaikan terus-menerus dan berkelanjutan. Seiring waktu, program ini tidak akan membutuhkan banyak pengamatan berulang karena fakta bahwa investasi telah menciptakan nilai intrinsik pada orang. Budaya yang benar-benar mandiri.
Setelah orang-orang di dalam orgnasisasi dapat menghargai perbaikan terus-menerus dan melihat penggunaan dan manfaat dari berbagai macam tools dan pola pikir, mereka ingin dan memiliki keinginan untuk membantu orang lain memahaminya. Karyawan akan mulai melatih anggota baru dengan nilai-nilai dan teori serta membahasnya dengan memimpin mereka.
Sama seperti organisasi manufaktur yang memperkuat pelanggan loyalitas merek dengan memberikan kualitas dan nilai kepada mereka, organisasi memperkut loyalitas karyawan kepada perusahaan dengan memberikan nilai kepada mereka. Nilai ini adalah untuk Kaizen, dan berinvestasi pada orang-orang. meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan kesempatan melalui pelatihan, pembinaan dan “learning by doing”. Ini adalah investasi dalam budaya dan akan memakan waktu dan komitmen. Pada akhirnya, ini merupakan investasi yang akan menghasilkan di tahun-tahun mendatang.***
Sumber: reliableplant.com