SHIFT SSCX Logistik

Walaupun belum menjadi pembahasan yang populer dalam studi mengenai perang, logistik telah menjadi kunci bagi sebagian besar konflik sejak awal sejarah peperangan modern. Perang Dunia II menjadi kancah operasi logistik perang terbesar yang pernah ada. Cermatnya pengaturan strategi efisiensi logistik yang dijalankan selama perang ini dapat kita jadikan pelajaran untuk mengoptimasi sisi logistik di organisasi kita sendiri.

Asal Usul Kegiatan Logistik

Logistik merupakan bagian penting dari sebagian besar perusahaan di industri komersil, karena terkait langsung dengan pemenuhan kebutuhan pelanggan. Peran logistik bahkan sangat krusial untuk memastikan kinerja dan kesuksesan perusahaan. Namun mengapa logistik begitu penting?

Konsep logistik di industri komersil berawal dari tahun 1950-an, seiring dengan peningkatan kompleksitas bisnis persediaan dengan material dan mengirim barang di peningkatan globalisasi persediaan berantai. Dari konsep inilah logistik memperoleh definisi baru, yaitu proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang jadi dari para pemasok kepada para pelanggan, dan menjadi salah satu operasi terpenting di perusahaan.

Kata “logistik” sendiri berasal dari bahasa Yunani logos (λόγος) yang berarti “rasio, kata, kalkulasi, alasan, pembicaraan, orasi”. Kata “logistik” juga memiliki asal kata dari Bahasa Perancis loger yaitu untuk menginapkan atau menyediakan.Pada kekaisaran Yunani, Romawi dan Bizantium kuno, ada perwira militer dengan gelar ‘Logistikas’, yang bertanggung jawab atas distribusi dan pendanaan persediaan perang.

Mulanya, logistik adalah salah satu kegiatan yang sebenarnya berawal karena adanya kebutuhan militer berupa pasokan barang dan senjata.Dalam perkembangannya, logistikbetransformasi menjadi sebuah disiplin ilmu dari pergerakan, suplai & perawatan dari pasukan militer di lapangan. Dalam bisnis,logistik adalahmanajemen arus barang di sebuah organisasi, dari barang mentah menjadi barang jadi.Dengan demikian, logistik merupakan konsep yang berevolusi dari kebutuhan pihak militer untuk memenuhi persediaan mereka ketika mereka beranjak ke medan perang dari markas.

Baca juga  5 Inovasi Terbaru di Bidang AI 

Mengapa Logistik Begitu Penting?

Di masa perang, logistik merupakan proses penyediaan peralatan, persenjataan dan persediaan kepada pasukan perang. Sebagai contoh, selama berlangsungnya Perang Troya (1194–1184 SM), Yunani mengirimkan 1200 kapal ke Troya. Untuk perang ini, bangsa Yunani tidak mampu membawa cukup makanan dan uang. Maka dari itu, mereka harus menanam makanan di Troya dan terus menerus melakukan penyerbuan kecil untuk merampas dan mencari persediaan.

Karena masalah logistik ini, mereka tidak bisa melancarkan serangan yang menentukan dan signifikan untuk mengakhiri perlawanan bangsa Troya. Perang ini berlangsung selama sepuluh tahun. Sejarawan Yunani Thucydides (460-400 SM) menjelaskan isu ini dan menekankan pentingnya keberadaan atau ketiadaan logistik dalam peperangan. Contoh kasus mengenai pentingnya logistik muncul kembali di perang di masa yang lebih modern, yaitu Perang Dunia.

Tantangan logistik pada Perang Dunia I masih muncul pada permulaan Perang Dunia II, walaupun dalam skala yang lebih rendah. Jalur kereta api memegang peranan terpenting dalam operasi pemasokan. Transportasi berupa kendaraan bermotor juga menjadi penolong terbesar. Selama Perang Dunia II, perwira penganggung jawab logistik harus mengelola pasokan bagi pasukan, dan turut memperhitungkan tawanan perang, prajurit yang terluka, serta penduduk lokal.

Sepanjang sejarah peperangan di dunia, Perang Dunia II mungkin menjadi perang dimana logistik memilikipengaruhterbesar terhadap hasil akhirnya. Kemenangan dan kekalahan dari beberapa pihak seringkali murni disebabkan oleh logistik.

Pengelolaan logistik peperangan di tahun-tahun belakangan tentu lebih terstruktur, namun beberapa abad yang lalu, pasukan yang berada di medan perang bergantung kepada penguasaan lahan dan perampasan agar tetap memiliki pasokan. Sebuah pasukan tanpa makanan, amunisi, dan air, di era apapun, adalah pasukan yang ditakdirkan untuk kalah.Karena itulah, logistik telah berkembang dari abad ke abad dan menjadi bagian integral dari setiap ekspedisi militer.

Baca juga  OPEXCON: Mendorong Budaya Inovasi di Indonesia Melalui Pengembangan Skill dan Kompetensi

Sejak awal, Perang Dunia II telah melibatkan jutaan ton suplai, ribuan kapal perang dan pesawat tempur, dan ratusan ribu personel militer. Untuk mengangkut keperluan logistik yang amat besar tersebut, perencana perang menggunakan konsep supply point dan menstabilkan throughput dari operasi pemasokan. Perencanaan logistik di PD II melibatkan aktivitas penumpukan pasokan di depot-depot lini belakang, pengangkutan menuju depot-depot di garis depan, dan transferpasokan menuju unit-unit pasukan. Tujuannya adalah meningkatkan ketahanan dan kekuatan pasukan di garis depan, hingga mampu menjalani invasi dan memenangkan perang.

Di dunia industri komersil, logistik memegang peranan krusial. Namun di medan perang, logistik dapat berarti hidup atau mati. Bagaimana logistik berkontribusi bagi kemenangan pasukan Sekutu di kancah Perang Dunia II? Simak pembahasannya di artikel-artikel berikutnya.***RW