Surabaya – Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan bahwa kesempatan memanfaatkan berbagai macam bahan baku untuk mengembangkan industri makanan dan minuman, masih terbuka lebar.
“Sebagaimana kita ketahui bahwa masih banyak yang bisa kita olah untuk dapat meningkatkan industri makanan dan minuman,” kata Menperin di sela-sela kunjungan kerja ke PT Garudafood di Gresik, Jawa Timur, Jumat.
Seperti dikutip dari Antaranews.com, ia mengatakan Kementerian Perindustrian dan seluruh pelaku industri makanan dan minuman yang telah maju, terus berupaya meningkatkan hasil olahan bahan baku yang ada di Tanah Air.
“Pembangunan industri makanan dan minuman sangat berarti bagi masyarakat. Tidak hanya karena bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan makanan dan minuman olahan dalam negeri, tetapi juga berperan penting meningkatkan nilai tambah produk primer hasil pertanian,” katanya.
Menperin mengatakan, hal ini juga tak terlepas dari kontribusi industri makanan dan minuman terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri non-migas.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi sektor industri tersebut (termasuk tembakau) terhadap PDB industri non-migas pada 2014 mencapai angka 30 persen.
Sementara laju pertumbuhan kumulatif industri makanan dan minuman dalam dua tahun terakhir meningkat dari 4,07 persen pada 2013 menjadi 9,54 persen pada 2014.
“Indonesia sebagai pasar terbesar di Asia Tenggara seyogyanya memiliki industri dalam negeri yang memiliki daya saing tinggi agar tidak sekadar menjadi pasar negara-negara tetangga,” ujar Menperin.
Selain itu ia juga berharap, industri makanan dan minuman secara umum serta PT Garudafood secara khusus, dapat terus memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara Indonesia.