Dalam sebuah artikel di SSCX, disebutkan bahwa baru-baru ini VF mencoba melakukan penghematan biaya pada produk-produk mereka. Siapa itu VF? VF adalah perusahaan apparel beromset lebih dari USD 7.7 Milyar (setara kurang lebih 67 Triliun Rupiah per tahun) yang memiliki merek-merek seperti Lee, Nautica, Wrangler, Kipling, Jansport, Eastpak, North Face, Vans dll.

Jika menyinggung tentang penghematan biaya, sebagian besar dari kita akan kemudian berpikir bahwa akan ada penurunan pada kualitas bahan baku (denim) pada produk jeans mereka. Tidak. Penghematan biaya yang benar tidak mencoba apa yang dinilai sebagai value oleh pelanggan. Apa yang dilakukan oleh VF adalah mereka beralih ke kancing biasa pada resleting beberapa celana jeans.

Eksekutif VF percaya bahwa kancing biasa ini yang sedikit lebih besar daripada kancing yang selama ini mereka gunakan malah dapat lebih meningkatkan kenyamanan, demikian menurut Vice President Cindy Knoebel. “Kami menemukan bahwa sebenarnya perubahan pada kancing ini tidak membuat perbedaan apapun bagi konsumen.” Dengan melakukan ini, VF menghemat sekitar USD 5 sen untuk setiap jeans-nya dan tentu saja jika kita mengalikannya dengan jutaan produk jeans yang mereka jual tiap tahunnya, Anda dapat memperkirakan penghematan yang mereka lakukan.

Apa yang dilakukan oleh VF adalah efisiensi (efficiency) tanpa mengurangi VALUE bagi pelanggan mereka. Dalam Lean Six Sigma terdapat terminologi Value dan Non Value Add. Apa yang dilakukan oleh VF adalah pengurangan dalam Non Value Add, dan umumnya eliminasi/simplifikasi pada Non Value Add dapat memberi kontribusi yang sangat besar pada cost tetapi tidak memberi dampak negatif pada customer.

Baca juga  Bagaimana cara kerja pemimpin yang agile?