Seringkali On Time Delivery atau OTD dikaitkan dengan industri manufaktur, sebagai industri yang paling banyak berurusan dengan produksi dan pengiriman barang atau komoditi fisik. Namun, menurut Suwandi, OTD tidak hanya berlaku untuk perusahaan manufaktur saja. Perusahaan jasa-pun ternyata harus memberi perhatian khusus untuk area-area yang berkaitan dengannya.
“Di perusahaan jasa, OTD juga sering jadi masalah,” ungkap Suwandi, direktur SSCX International. “Contohnya, jika kita pesan makanan di restoran, tapi pesanan datang terlalu lama, tentu jadi masalah. Begitu juga di bank, jika nasabah harus antri lama untuk dapat pelayanan. Itu semua masalah yang berkaitan dengan OTD.”
Salah satu perusahan berbasis jasa yang mementingkan On Time Delivery, menurut Suwandi, adalah restoran Bakmi GM. Manajemen di restoran ini sangat memperhatikan kepuasan pelanggan, sehingga mereka sangat mengupayakan fast delivery. “Bayangkan saja jika Anda datang ke restoran pada saat buka puasa, misalnya, tapi harus menunggu lama hingga pesanan makanan datang. Bakmi GM sangat concern dengan kegusaran pelanggan jika mereka sampai harus menunggu terlalu lama hingga pesanan datang. Karena itu, mereka menjalankan berbagai program untuk meningkatkan OTD,” kata Suwandi.
Salah satu program di Bakmi GM, seperti yang diungkapkan oleh Budi Purnama, General Manager PT Griya Miesejati yang memegang merk tersebut, adalah program 3S (Standardisasi, Sentralisasi dan Simplifikasi). Contohnya, untuk melakukan simplifikasi terhadap proses pengolahan ayam, mereka melakukan sentralisasi pengolahan di pusat, sehingga outlet tidak perlu melakukan pemotongan dan pemasakan sendiri. Tinggal memanaskan, langsung bisa dipakai.
“Seperti kata Pak Budi, salah satu taktik di Bakmi GM adalah sistem prioritas yang keren. Detailnya di Opexcon saja ya,” kata Suwandi, menyebut salah satu konferensi Operational Excellence akbar yang akan diadakan pada November mendatang. “Kemudian ada juga perhitungan PPMH atau portion per-manhour, bagaimana balancing PPMH dengan manhour, sistemnya juga mantap. Detailnya? Opexcon.”
Selain mengenai OTD di perusahaan berbasis jasa, Suwandi juga mengungkap soal OTD di perbankan. Menurutnya performa OTD di bank dan perusahaan asuransi kurang lebih serupa dengan yang ada di perusahaan jasa lain. Misalnya, proses klaim yang makan waktu lama seringkali disebabkan karena tidak adanya prorgam yang dijalankan untuk memastikan kecepatan, kapasitas, dan pemenuhan ekspektasi nasabah.
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai apa itu operational excellence dan continuous improvement, dan bagaimana perusahaan-perusahaan lintas industri mencapainya, Anda dapat mengikuti konferensi Opexcon yang sebelumnya disebutkan oleh Suwandi.***
Informasi mengenai pendaftaran peserta Opexcon: www.opexcon.com
Tentang SSCX International:
SSCX International adalah perusahaan yang membantu klien meningkatkan kinerjanya terutama dari sudut operasional, khususnya dalam menerapkan metode perbaikan dan menciptakan Operational Excellence (opex) di perusahaan klien.