Selama beberapa dekade terakhir, banyak industri mendorong praktek efisiensi di operasinya, baik itu menggunakan six sigma, lean thinking ataupun metode perbaikan berkelanjutan lainnya. Upaya ini terbukti secara agresif mendorong terciptanya keunggulan operasi. Tetapi tahukah Anda jika menjadi efisien saja kini tidak lagi cukup?
Ya, tekanan pasar bertambah berat perusahaan membutuhkan ketangguhan untuk mengatasinya. Singkatnya, keunggulan operasi organisasi tidak lagi cukup dengan upaya efisiensi semata tetapi juga ketangguhan untuk mendukung permintaan pasar termasuk melakukan penyesuaian dan memberikan pengalaman baru dimana teknologi digital mendukungnya.
Teknologi digital memiliki konsekuensi luas dalam menggerakkan perubahan model bisnis. Sehingga, demografi karyawan dan pelanggan yang juga berubah akan menjadi peluang baru untuk perubahan proses dan inovasi. Banyak perusahaan sudah membuktikan bahwa transformasi digital mampu memberikan hasil yang signifikan, sebagai best practice yang mendorong digitalisasi menjadi norma baru – mendorong perusahaan-perusahaan mengadopsi teknologi untuk membangun operasi yang tangguh dan lebih cepat memenuhi permintaan pasar.
Transformasi digital merupakan investasi strategis yang telah dibuktikan oleh banyak perusahaan besar di dunia. Netflix, misalnya. Lincah dan diminati adalah dua kata tepat untuk menggambarkan kondisi Netflix, sebuah perusahaan media “favorit” para pecinta film. Perusahaan toko penyewaan DVD di dunia maya ini berhasil sustain melewati perubahan jaman dan sukses bertransformasi menjadi salah satu penyedia Video on Demand (VoD) dengan wilayah pengoperasian terbanyak di seluruh dunia, bahkan nilai sahamnya meroket mengalahkan Disney di situasi pandemi ini.
Apa rahasianya? Bisa dikatakan cukup sederhana, mengubah layanan konvensionalnya menjadi digital.
Mempersiapkan Diri Hadapi Era Serba Digital
Untuk menjadi kompetitif, perusahaan harus bisa merangkul kompleksitas baik itu dalam produk, layanan, dan pasar. Melalukan adaptasi terhadap perubahan pasar dan permintaan tanpa harus kehilangan tujuan utama operasi, yang dalam hal inilah perusahaan perlu menggunakan kemampuan digital, mengkonvergensi teknologi informasi (IT) dan teknologi operasi (OT).
Nah, untuk mendukung Perusahaan dalam mengembangkan kemampuan digital tersebut, SSCX International akan mengadakan pelatihan online “Industry 4.0: How to Navigate Digitization of the Industry” selama dua hari pada tanggal 26-27 Oktober 2020.
Melalui pelatihan ini, pelaku bisnis diharapkan mampu memahami dengan baik tentang revolusi industri keempat atau yang lebih dikenal sebagai industri 4.0 dan apa saja yang perlu dipersiapkan untuk menghadapinya sehingga tidak tersingkir. Dalam pelatihan ini, pelaku industri juga akan mempelajari lebih dalam tentang framework digitization, digitalization, maupun digital transformation sehingga tidak salah dalam penerapannya.
Selain itu, yang tidak kalah penting dalam pelatihan ini para pelaku bisnis juga akan mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana melakukan quick assessment di bisnisnya masing-masing sesuai dengan konsep INDI 4.0. Untuk diketahui, INDI 4.0 atau Indonesia Industry 4.0 Readiness Index merupakan indikator penilaian tingkat kesiapan industri di Indonesia dalam menerapkan teknologi era industri 4.0. Dari hasil penilaian inilah, Perusahaan bisa tahu sejauh mana kesiapan mereka untuk menuju transformasi industri 4.0.
Sangat lengkap dan menarik bukan? Bagi Anda yang tertarik mempelajari Industri 4.0 dan berhasil mengimplementasikannya, Anda tidak bisa melewatkan program pelatihan SSCX “Industry 4.0: How to Navigate Digitization of the Industry” . Segera hubungi tim support SSCX di Wa.me/628175763021 atau event@sscx.asia.Ada untuk mendapatkan penawaran spesial 50% OFF, kuota terbatas ya!