Produsen memiliki tantangan yang lebih besar untuk memanfaatkan teknologi ke dalam industrinya. Tren yang disebut Industri 4.0, smart manufacturing, dan IoT adalah semua istilah yang digunakan untuk merangkum berbagai teknologi yang berpotensi menguntungkan produsen. Tetapi studi di lapangan mengatakan bahwa machine learning dan smart machine dapat mengancam dan menimbukan pertanyaan bagi beberapa produsen, bagaimana memulai dan mengambil keuntungan dari semua hal baru ini.

Banyak perusahaan manufaktur yang berjuang untuk memutuskan secara tepat bagaimana memanfaatkan IoT. Beberapa industri yang telah menyatakan minat mereka kepada IoT adalah produsen perangkat medis, produk konsumen, makanan dan minuman, dan industri otomotif. Riset terkini menunjukkan bahwa sementara sekitar dua pertiga pabrikan percaya ada peluang bisnis dengan IoT, sebagian besar memiliki pemahaman terbatas tentang IoT atau bagaimana menerapkannya pada bisnis mereka. Dua pertiga eksekutif, yang berharap menerapkan praktik IoT, berfokus pada dua strategi berbeda, membuat perbaikan proses internal dan menanamkan kecerdasan dalam produk yang terhubung ke sistem kontrol lainnya.

Untuk perbaikan proses internal, area fokus terbesar melibatkan peningkatan kualitas, peningkatan kecepatan operasi dan penurunan biaya produksi. Untuk menanamkan kecerdasan dalam produk, area peluang terbesar adalah peningkatan pendapatan dari produk baru, peningkatan pangsa pasar, dan kemampuan untuk mengakses data dari produk atau layanan di lapangan.

Jadi darimana produsen harus mulai? Pertanyaan yang harus dijawab adalah masalah bisnis apa yang akan diselesaikan dan dimana pengumpulan data dan otomatisasi membantu mengatasi masalah tersebut.

Dikutip dari outomationmag, Tony Winter Chief Technology Officer di QAD Global Partner mengatakan berdasarkan pengalamannya, sebagian besar produsen memiliki banyak kesempatan untuk mengambil inisiatif menuju peningkatan proses internal. Banyak yang telah mencoba untuk menciptakan sinkronisasi rantai pasok internal, yang berarti sinkronisasi antara orang, proses dan hal-hal untuk waktu yang lama. Hal ini tidak biasa bagi banyak orang untuk menggunakan spreadsheet, kertas dan bahkan metode eksekusi verbal dimana otomatisasi akan meningkatkan akurasi.  Sementara yang lain memiliki platform warisan dengan banyak keterbatasan dan kurangnya kelincahan dalam pemanfaatan teknologi yang lebih modern. Perusahaan dapat memulai penggunaan IoT dengan menghilangkan beberapa proses dan pekerjaan manual antara back office, shop floor, warehouse, dan loading dock.

Untuk pabrikan yang benar-benar baru memulai otomatisasi, direkomendasikan untuk memulai secara dasar seperti pengumpulan data dan label printing. Penting untuk memiliki komponen teknis dan pola pikir yang diperlukan untuk mengiplementasikan IoT. Jika memungkinkan, miliki solusi yang terintegrasi langsung dan mulus ke dalam ERP Anda. Sistem ini menyediakan hubungan real-time, sehingga mampu mengontrol semua proses baik upstream maupun downstream sembari menghilangkan kesalahan yang sering terjadi dalam proses manual.

Baca juga  Indonesia di posisi ke-12 Top Manufacturing Countries by Value Added 

Setelah pabrikan memiliki pengumpulan data yang efektif dan sistem otomasi di tempat, sistem tersebut menjadi batu loncatan untuk mendapat lebih banyak peluang. Ini mengarah pada pemanfaatan IoT yang mampu meningkatkan kontrol, proses bisnis, dan pengetahuan produk untuk bisnis Anda.

Terlepas bagaimana pemahaman Anda terhadap IoT dan mengadopsinya, satu hal yang penting adalah bagaimana Anda mempelajari setiap kegagalan dan mengembangkan strategi untuk membangun keberhasilan sesuai dengan tujuan bisnis Anda, dengan demikian Anda akan mampu menciptakan bisnis yang berkesinambungan.