Dalam buku No Rules Rules: Netflix and the Culture of Reinvention, CEO Netflix Reed Hastings menjelaskan apa yang dilakukan perusahaannya sehingga tetap berdiri dan berkembang bahkan ketika dunia berubah adalah melakukan ‘sedikit demi sedikit’. Meskipun lambat tetapi perusahaan mantap memenangkap perubahan. Transformasi bukanlah perlombaan, kemenangan tidak hanya bisa didapat setelah melewati garis finis. Anda bisa menciptakan kemenangan strategis di sepanjang aliran dengan menciptakan praktek terbaik yang selaras dengan tujuan bisnis, sebagai lompatan untuk mengubah bisnis sedikit demi sedikit.
Pendekatan Digital Kunci Skalabilitas
Karena saat ini adalah momen untuk survive, pendekatan digital yang quick win dan quick impact menjadi kunci untuk meningkatkan skalabilitas. Quick win juga menjadi momentum penting yang sangat dibutuhkan karena mempengaruhi tingkat semangat anggota proyek dan dukungan para stakeholders penting. Namun, dua pendekatan ini juga harus mengarah pada visi transformasi digital secara keseluruhan yang mana roadmapnya jauh lebih panjang. Nah, hal inilah yang akan membuat implementasi digital di perusahaan dapat segera memberikan hasil yang signifikan dan meningkatkan skalabilitas perusahaan.
Secara garis besar, perjalanan transformasi digital sama dengan penerapan program manajemen perubahan lainnya dimana orang dan proses menjadi kunci utama keberhasilan proyek. Sebab itu dibutuhkan juga kepemimpinan dan sumber daya manusia yang konsisten mencapai kesuksesan. Survei McKinsey baru-baru ini menemukan bahwa organisasi global sekarang tujuh tahun lebih cepat dari agenda inisiatif transformasi digital. Peran HR terbukti sangat diperlukan dalam memungkinkan laju cepat adopsi digital saat ini.
Mengutip Forbes, laporan McLean & Company terkait tren SDM 2021 menunjukkan bahwa kesenjangan besar dalam talent management perlu diperhatikan. Area-area ini termasuk menganalisis gap keterampilan karyawan (24%), mengembangkan karyawan pada kompetensi baru (24%) dan melatih karyawan baru dalam keterampilan baru tertentu (21%).
Sementara itu, dukungan dari top management sangat penting karena memaksimalkan potensi perusahaan seringkali berarti mengubah operasi secara signifikan. Langkah pertama adalah mendapatkan visibilitas yang lebih baik ke dalam proses yang sudah ada. Saat menerapkan teknologi baru, ketakutan mungkin saja muncul. Dalam beberapa kasus, karyawan merasa pekerjaan mereka terancam. Dalam beberapa kasus, karyawan merasa kurang percaya dan bersikap resisten. Namun, jika manajemen bisa mengkomunikasikannya dengan benar ditambah dengan bukti implementasi yang mendukung maka masalah ini segera terselesaikan.
Sekali lagi lakukan quick win yang mudah namun memberikan dampak. Jika perusahaan berhasil menciptakan budaya yang kuat maka semua anggota perusahaan akan menerima proses baru dan dengan senang hati mendukungnya.
Studi Kasus di Industri Perbankan
Produk-produk dan saluran layanan keuangan mulai memasuki era digitalisasi berbasis Artificial Intelligence (AI). Upaya ini menjadi tren sejalan dengan kebutuhan dan tuntutan pelanggan. Bagi pelanggan, saluran digital memberdayakan pelanggan untuk terlibat dan terintegrasi dengan bank kapan saja. Proses yang digerakkan oleh AI memungkinkan bank memberikan layanan mandiri dan terpersonalisasi sehingga menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi pelanggan. Misalnya, layanan pembukaan akun atau pinjaman yang bisa dilakukan dari rumah 24×7.
Sementara bagi bank atau lembaga keuangan lain, teknologi digital dapat menghilangkan hambatan operasional. Dengan platform yang terintegrasi, pengambilan keputusan bisa dilakukan secara otomatis oleh algoritma cerdas (berdasarkan parameter yang telah ditentukan bersama) dapat menggantikan proses peninjauan manual yang sebelumnya memakan banyak waktu, biaya, dan upaya.
Penerapan digital secara cepat akan memberikan peningkatan signifikan bagi organisasi mulai dari pengalaman pelanggan, efisiensi operasional hingga visibilitas proses. Mengutip dari laman CIO.com, bank yang telah mengadopsi strategi digital berhasil mendapatkan peningkatan laba sebesar 40 persen, penurunan intervensi manual sebesar 40 persen, dan pengurangan waktu pemrosesan pinjaman dari hitungan hari menjadi hitungan menit.
Transformasi digital secara fundamental mengubah model operasi. Penyesuaian analitik dan proses redesign perlu terus dikembangkan untuk terus mendukung sistem AI. Pemimpin bisnis bisa mendapatkan informasi dari data pelanggan yang ditingkatkan oleh AI. Dari sini pemimpin juga bisa mendorong pemanfaatan AI untuk menciptakan produk keuangan baru yang inovatif.
Sumber: CIO.com, HBR, Mc.Kinsey, Forbes, Manufacturing.net, Finextra.