Peluncuran produk vitamin anak Citrex Upin & Ipin (27/8) di Mall of Indonesia, MOI, Kelapa Gading, Jakarta Utara memperkenalkan tiga produk andalan: Citrex Vitamin C Orange 100mg Citrex Vitamin Blackcurrant 100mg, dan Citrex BCO + Lysine Tablet. Azizi Abdul Aziz President Director PT Mega Pharmaniaga (Megpha), perusahaan pemasaran Citrex Upin & Ipin, menjelaskan bahwa potensi pasar vitamin anak di Indonesia sangat menjanjikan. Selain itu nama Upin-Ipin telah akrab dengan anak-anak Indonesia lewat film serial di televisi.
Masuknya produk vitamin anak asal negeri Jiran ke Indonesia nampaknya akan berjalan mulus, lantaran icon “Upin-Ipin” telah dikenal sejak lama. Buktinya dua tahun terakhir Megpha sukses memasarkan pasta gigi dengan icon yang sama. Masyarakat bisa mendapatkan produk-produk Megpha di toko-toko swalayan dan retail terdekat.
Dari sisi waktu, launching produk mendapatkan momentum yang tepat. Indonesia pada akhir 2016 memasuki musim hujan. Tercatat pada akhir Agustus beberapa daerah di Jakarta sudah tergenang banjir akibat tingginya curah hujan. Musim pancaroba dan transisi cuaca yang ekstrem di akhir tahun mengintai kesehatan masyarakat, terutama anak-anak usia 5-18 yang rentan mengalami penurunan aktivitas fisik.
Ketepatan prediksi perusahaan untuk memproduksi dan meluncurkan produk baru patut diapresiasi. Produk vitamin anak masuk dalam ranah industri makanan dan obat-obatan akhir-akhir ini mendapatkan sorotan publik terkait kinerja BPOM atas peredaran obat dan makanan yang di bawah standar. Sejauh ini program marketing dan komunikasi Megpha terus digenjot untuk membangun brand awareness dan penetrasi pasar.
Launching produk dan di pusat-pusat perbelanjaan, mal, di Jabodetabek merupakan strategi jitu below the line (BTL) membentuk brand image. Dari sisi proses produksi, Citrex Upin-Ipin dibuat di Kawasan Perusahaan Bangi, BandarBaru Bangi, Selangor Darul Ehsan, Malaysia. Sebagai perusahaan yang berpengalaman dalam industri farmasi, tentunya produk-produknya telah mengadopsi prinsip good manufacturing practice (GMP) dalam mencapai operational excellence.
Penerapan GMP dalam manufaktur farmasi meliputi seluruh aspek terkait proses produksi. Umumnya mencakup desain dan fasilitas, pengendalian operasional, jaminan mutu, penyimpanan, pengendalian hama, hygiene personil, pemeliharaan, pembersihan dan perawatan, pengaturan penanganan limbah, pelatihan, serta edukasi kepada konsumen. Selain prinsip GMP perusahaan industri farmasi juga mengenal aspek manajemen ramping untuk mencapai efektifitas dan efisiensi produksi, menambah revenue melalui keunggulan operasional. []