Sebagai orang yang berkecimpung dalam usaha barang atau jasa, tentu Anda paham bahwa tiap barang atau jasa yang diproduksi, hasilnya akan tidak identik sama 100 %. Lalu, apakah adanya variasi ini sesuatu yang wajar dan bisa dibiarkan, atau sebaliknya, harus dieliminasi?
Walter Andrew Shewhart, seorang insinyur fisika dan statistik dari Amerika yang dikenal juga sebagai bapak SPC alias Statistical Process Control, mengatakan bahwa variasi tersebut merupakan hal yang normal dan wajar. Namun ia membagi jenis variasi tersebut sebagai sesuatu yang dapat dikontrol (variasi terkontrol) atau sesuatu yang tak terkontrol (variasi tak terkontrol). Perbedaan keduanyalah yang harus kita perhatikan.
Variasi terkontrol adalah variasi karena sebab-sebab umum (common cause), yang terjadi secara alamiah merupakan hal yang bisa diprediksi dan bersifat stabil. Sementara variasi tak terkontrol adalah variasi yang diakibatkan sebab-sebab khusus (special causes), yakni variasi yang terjadi bila suatu kejadian abnormal masuk kedalam suatu proses dan menghasilkan perubahan yang tidak diharapkan dan tidak dapat diprediksi sebelumnya.
Well, variasi yang kedua memang tidak terdengar begitu baik. Inilah yang mendorong Shewhart menciptakan sebuah tool yang dikenal sebagai Shewhart Chart atau Control Chart. “Alat” ini dikembangkan bersama rekan-rekannya dan diperkenalkankan pertama kali pada tahun 1924. Sebuah alat yang bertujuan agar proses penyediaan barang-barang produksi dan jasa dapat lebih mudah diperkirakan dan lebih konsisten.
Dengan kata lain, Control Chart akan memberitahu Anda jika ada hal-hal yang menyimpang dalam proses, sehingga anda bisa langsung mengambil tindakan dan mengembalikan proses pada jalur yang benar. Misalnya, jika anda memiliki variasi dalam proses, apakah variasi tersebut terjadi secara alami dan terprediksi, atau apakah ada sesuatu yang salah dan membutuhkan investigasi lanjutan?
Sebuah peran yang sangat penting, bukan? Begitu penting manfaatnya bagi perusahaan produsen barang dan jasa, hingga saat ini tool tersebut sering digunakan dalam praktek Lean Manufacturing, untuk menentukan apakah suatu proses manufaktur atau bisnis sedang dalam keadaan kontrol statistik.