Memang, tidak salah pepatah yang mengatakan “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China”, karena terdapat banyak ilmu di sana, khususnya ilmu tentang pengobatan alternatif yang menggunakan bahan-bahan herbal. Itulah sebabnya hingga saat ini pengobatan Tiongkok sangat dikenal karena khasiatnya. Nah, tahukah Anda bahwa Lean memiliki beberapa persamaan dengan pengobatan Tiongkok? Lho, apa hubungannya?
Lean Thinking selalu memberikan inspirasi dan kita dapat mempelajarinya dari berbagai sumber. Ini mungkin menjadi salah satu alasan mengapa Lean bisa beradaptasi dan diterapkan dengan baik di berbagai lingkungan, bukan hanya manufaktur. Terkadang, pelajaran yang berharga dapat ditemukan dari tempat-tempat yang tak terduga. Dilansir dari planet-lean.com, berikut adalah persamaan dan sinergi antara ilmu pengobatan Tiongkok dengan konsep dan prinsip-prinsip lean :
1. Gemba: Looking, Smelling, Asking, Listening
Ahli pengobatan Tiongkok mengajarkan pengikutnya untuk menggunakan mata dan hidung mereka untuk memahami kondisi pasien, ini adalah tentang bagaimana memberikan pertanyaan dan mendengar jawaban mereka. Bukankah ini sama dengan ide untuk menjalankan Gemba?
2. Flow
Baik pengobatan Tiongkok maupun barat mengajarkan kita betapa penting untuk menjaga keterbukaan informasi penyakit yang penting, apabila mereka tertutup kita akan berakhir dengan masalah. Dalam Lean, kita berfokus menghilangkan masalah pemborosan (kelebihan produksi, waktu tunggu, inventory, dll). Apakah Anda bisa melihat sinerginya?
3. Problem Solving
Beberapa Dokter mempraktikkan pengobatan Tiongkok dengan menggunakan akupuntur, yaitu melakukan stimulasi bagian-bagian luar tertentu dari tubuh. Mereka juga melakukan massage untuk meningkatkan aliran darah dan saraf dan mengurangi rasa nyeri. Ini bisa disamakan sebagai upaya menyelesaikan masalah.
4. Stability
Pengobatan China mendukung perawatan jangka panjang untuk memungkinkan penyembuhan, sehingga keseimbangan dapat dikembalikan ke seluruh tubuh. Regenerasi dapat menyembuhkan penyakit dan membawa tubuh kembali normal. Ini sama dengan konsep stability yang kita gunakan dalam Kaizen.
5. Standard Work
Pengobatan China mengajarkan kita untuk mengelompokkan masalah dalam kategori yang berbeda dan menemukan best practice-nya, yang kemudian dapat menjadi pedoman. Bukankan ini sama dengan standard work? Seorang Praktisi Lean melihat standar seperti prinsip hidup yang dapat ditingkatkan melalui continuous improvement.
6. Total Productive Maintenance
Di rumah sakit di Tiongkok, terdapat sebuah departemen yang disebut “preventive care”. Mereka menjelaskan itu adalah departemen untuk membantu pasien dengan penyakit genetika yang diwariskan keluarga seperti diabetes, dengan pencegahan. Ini juga mengajarkan pasien dengan penyakit kronis bagaimana mengurus diri sendiri, sehingga kondisi mereka mereka tidak memburuk. Ini sebagai refleksi praktek Lean dalam TPM: menerapkan autonomous maintenance untuk memastikan peralatan tersedia kapanpun saat dibutuhkan.
7. Lean Thinking
Kehidupan manusia bergantung pada sel regenerasi, tetapi tubuh juga dipengaruhi oleh faktor eksternal baik yang menguntungkan (udara segar, makanan sehat, olahraga) maupun merusak (tembakau, alkohol). Hal yang menguntungkan harus dimaksimalkan, yang merusak harus diminimalkan. Perusahaan perlu menciptakan nilai tambah melalui proses continuous improvement, mengembangkan kemampuan pemecahan masalah, dan berinvestasi dengan produk yang inovatif. Ini adalah cara untuk lean dan tetap kompetitif!