Dibutuhkan keberanian besar untuk mengungkapkan pendapat kepada para pemegang kekuasaan. Namun kebenaran memang harus diutarakan. Jika anda eksekutif yang ingin menghilangkan budaya “yes man”, keberhasilannya bergantung kepada upaya Anda menciptakan lingkungan kerja yang efektif dalam menerima perbedaan pendapat. Seorang pemimpin yang mampu menerima perbedaan pendapat dari para karyawannya adalah pemimpin yang mampu merangkul para karyawannya.

Jangan salah, “pembangkang” yang disini tidak berkonotasi negatif. Mereka adalah orang-orang yang berani melontarkan pikiran dan memberikan pendapat, walaupun pendapatnya tidak sejalan dengan atasan atau rekan sejawatnya. Mereka adalah orang-orang yang dibutuhkan perusahaan yang ingin tumbuh lebih besar.

Sebaliknya, para “yes man” adalah mereka yang enggan mengutarakan pendapat dan selalu patuh. Sikap tersebut sudah tentu akan memudahkan posisi mereka di lingkungan kerja, pada awalnya. Dengan demikian, mereka tidak dipusingkan dengan risiko yang timbul akibat pendapat mereka yang melawan arus.  Para “yes man” bukanlah tipe karyawan yang bermanfaat bagi perusahaan. Para eksekutif-pun kemungkinan tidak akan menyukai. Dewan direksi tentunya tidak suka melihat karyawan yang hanya ingin “mencari aman” saja sehingga tidak berani memiliki pendapat sendiri.

Sayangnya, mayoritas karyawan berpikir perbedaan hanya akan menimbulkan konflik. Apalagi jika berbeda pendapat dengan atasan. Namun karyawan yang melihat perbedaan sebagai konflik bisa jadi memang memiliki pandangan negatif yang melihat perbedaan sebagai sesuatu yang buruk. Padahal sebetulnya, menurut berbagai riset, perbedaan pendapat justru bisa menjadi perkakas yang efektif untuk memecahkan masalah dan membangun hubungan intrapersonal yang lebih baik.

Sebagai eksekutif di perusahaan, anda harus bisa menjadikan orang-orang yang berada di luar lingkup eksekutif untuk ikut menjadi pengambil keputusan yang efektif.  Tantangan bagi para pemimpin adalah memberi tempat dan kesempatan untuk orang-orang yang tidak setuju dengan mereka, atau bahkan memberikan penghargaan jika memang ketidak-setujuannya membawa kebaikan bagi perusahaan. Eksekutif yang baik akan menyambut hangat perbedaan pendapat.***RR/RW

Baca juga  Small Group Activity: Cara Efektif Menggerakkan Perubahan dari Bawah