Waduk Cirata, sumber gambar: Borneonews

Menikmati keindahan alam terbuka dengan udara yang segar dan panorama indah nampaknya menjadi alternatif tepat untuk membantu Anda keluar sejenak dari kepenatan menghadapi kemacetan ibukota dan rutinitas pekerjaan. Tidak perlu jauh-jauh, ada satu destinasi menarik yang bisa Anda kunjungi di daerah Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat yang berbatasan langsung dengan kabupaten Cianjur dan Kabupaten Purwakarta yaitu Waduk Cirata.

Waduk Cirata merupakan hamparan perbukitan yang tinggi, dengan pemandangan sawah yang luas dan air yang mengalir tenang. Anda bisa mendapatkan keindahan sunset dengan pancaran cahaya kemerahan yang menggantung di atas air dan perbukitan Waduk Cirata dari warung-warung yang ada disana. Jika Anda ingin menikmati momen senja dari tengah waduk  Anda bisa menyewa perahu nelayan.

Selain menikmati keindahan alam, Anda juga bisa melakukan aktivitas wisata lainnya seperti memancing dan menikmati kuliner kas Cirata, yaitu ikan bakar, sate maranggi, dan nasi liwet yang dibuat dadakan. Jika Anda pergi bersama keluarga dan ingin menginap, sudah tidak perlu kawatir lagi. Anda bisa memanfaatkan tempat penginapan milik Pengelola (Badan Pengelola Waduk Cirata) atau bisa memilih tinggal di villa yang ada di sekitar waduk.

Dibangun pada tahun 1983, PLTA Cirata merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) terbesar se Asia Tenggara, dengan kapasitas terpasang sekitar 1.008 Mega Watt. Uniknya lagi pembangkit ini berada di kedalaman 200 m dari permukaan tanah, terdiri dari 3 lantai yang masing-masing memiliki panjang 800 meter, dan lebar sekitar 20 meter. Pembangkit ini dibangun jauh berada di dalam perut bumi yang dilubangi. Hal ini membuat fasilitas pembangkit hanya bisa diakses lewat terowongan dengan panjang sekitar 1 kilometer.  Konstruksi PLTA Cirata ini dibangun oleh Jepang dan memiliki umur konstruksi hingga 250 tahun. Sementara fasilitas pembangkit, khususnya turbin dibuat oleh Austria. PLTA terbesar ini setidaknya mampu menyuplai sekitar 4% dari kebutuhan listik di Jawa-Bali.

Baca juga  Actions speak louder than words, ubah idemu jadi aksi nyata