Belakangan santer kabar raksasa microblogging, Twitter mengakhiri hubungan kerja lebih dari 300 karyawan atau sekitar 8 persen karyawan di seluruh dunia untuk melakukan efisiensi dan penyehatan keuangan perusahaan. Alasan Twitter emalkukan PHK salah satunya soal kesulitan keuangan terkait pelambatan pertumbuhan penjualan.

PHK nampaknya berdampak pula pada penghentian aplikasi video, Vine. Sebuah aplikasi yang diluncurkan tiga tahun lalu, memutar klip singkat bersaing dengan instagram Facebook. Sebagai langkah solusi, Twitter berupaya mengendalikan pengeluaran perusahaan. Misalnya, sebelumnya perusahaan menyewa bankir, mempertimbangkan opsi penjualan.

Tercatat tiga perusahaan antara lain Salesforce, Walt Disney dan Alphabet berminat membeli Twitter. Sayangnya ketiganya memutuskan mundur.

Twitter berniat mengambil langkah PHK lantaran berniat mewujudkan efisiensi tenaga kerja, mengatur fokus organisasi bisnis. CEO Twitter, Dorsey menjelaskan dalam akun pribadinya bahwa keputusan berat tetap dijalankan supaya perusahaan mampu bergerak ke arah yang tepat dan terus tumbuh.

Strategi yang diambil salah satunya, perusahaan berupaya menciptakan pengalaman yang memiliki pengaruh besar, misalnya melalui Twitter Moments. Alasan efisiensi dilakukan pada divisi produk dan teknik karena kurang efektif saat bekerja dalam tim kecil.

Menurut lansiran sejumlah media online nasional, langkah PHK membuat Twitter mengeluarkan biaya restrukturisasi antara 10 hingga 20 juta dollar AS atau sekitar 13,5 miliar hingga 27,1 miliar rupiah. Pengeluaran untuk biaya pesangon pegawai. Meski demikian perusahaan diprediksi akan mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu dekat. []

Baca juga  Kunci Sukses PLN Jalankan Transformasi Bisnis