Setelah berhasil diterapkan pada industri kesehatan dan rantai pasokan, kali ini teknologi RFID merambah pada industri makanan. Standar industri yang mempertahankan sistem pembiayaan yang lebih rendah dan identifikasi solusi handal yang lebih besar memberikan RFID kesempatan yang lebih besar untuk berkembang. Tidak mengejutkan bahwa IDTechEx memprediksi bahwa pasar RFID akan mencapai 18,68 miliar dolar di tahun 2026 mendatang.

Pertumbuhan ini jelaslah berdampak pada sejumlah industri, termasuk industri di sektor makanan. Sebagai era baru kemunculan RFID, berikut adalah beberapa kunci yang menjadi tren dan tools implementasi RFID yang penting untuk menjadi perhatian para produsen industri di sektor makanan:

  1. Pelacakan dan Penelurusan

Dengan meningkatnya regulasi industri, seperti Food Safety Modernization Act (FSMA), industri makanan mulai mencari cara baru untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk mewujudkan keseuaian perusahaan, memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh tim audit, dan pelacakan serta penelurusan yang akurat untuk mengurangi terjadinya penarikan produk. Teknologi RFID memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan tanpa perlu mengerjakannya secara manual.

  1. Pemantau Suhu

Selain berkontribusi dalam proses penelurusan, saat ini teknologi RFID juga dimanfaatkan untuk memantau suhu. Dengan menggunakan ‘tag’ RFID khusus yang dilengkapi dengan sensor bertenaga baterai, produsen mengumpulkan data suhu dari palet dan kontainer di seluruh proses produksi. Jika palet mencapai suhu yang tidak aman, operator dapat menyesuaikan tanggal kadaluarsa dari produk tersebut. selain memantau suhu, ‘tag’ RFID bisa juga digunakan untuk memantau kelembapan dan tekanan.

[cpm_adm id=”10097″ show_desc=”no” size=”medium” align=”right”]

  1. Menambah Memori

Tentunya RFID memiliki kemampuan dengan memberikan pengenal yang sederhana. Sekarang, beberapa ‘tag’ RFID telah dialokasikan untuk tempat menyimpan informasi tambahan, yang lebih rinci. Sehingga, ‘tag’ RFID ini akan bekerja seperti flashdisk. Misalnya, produsen bisa menyimpan banyak data tanggal kadaluarsa suatu produk makanan, yang melengkapi jejak audit produk tersebut.

  1. ‘Tag’ Pra-Cetak
Baca juga  Membangun Budaya Inovasi untuk Ciptakan Keunggulan Bisnis 

Bagi setiap industri manufaktur, pencetakan label di tempat yang sesuai dengan permintaan menjadi suatu hal yang sangat mudah dilakukan dan hanya mengeluarkan biaya yang sedikit, menjadikannya lebih efektif. Namun, proses ini memang masih memerlukan waktu yang cukup banyak untuk memantau dan mengelola mesin pencetak. Dengan RFID – dengan perintah yang sederhana – perusahaan akan mampu untuk mendapat ribuan ‘tag’ baru, sehingga mereka dapat tetap fokus pada pekerjaan-pekerjaan yang lebih penting.

Apakah industri makanan perlu kemampuan pemantauan yang lebih besar untuk mematuhi regulasi industri, atau hanya ingin mengurangi upaya dan energi untuk mengumpulkan data yang umumnya dilakukan secara manual, pastinya, saat ini teknologi RFID layak menjadi pertimbangan. Karena ketika dimanfaatkan dengan benar, teknologi RFID dapat membantu perusahaan untuk beroperasi secara lebih efisien dan akurat, yang akan berdampak pada perbaikan di seluruh perusahaan.***

Sumber: foodmanufacturing.com