Excellent people, Hari Raya Idul Fitri selalu disambut penuh suka cita oleh masyarakat muslim di seluruh dunia. Menjelang hari Raya, masyarakat di Indonesia memiliki budaya atau agenda tahunan yaitu mudik. 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mudik memiliki arti “ke udik” serta “pulang ke kampung halaman”. Beberapa tradisi yang dilakukan selama mudik diantaranya yaitu berkumpul bersama keluarga besar, mengadakan reuni sekolah, dan ziarah kubur. Meskipun menjadi agenda rutin setiap tahun, antusiasme masyarakat untuk mudik tak pernah berkurang.

Seperti kita ketahui bersama, mudik lebaran memiliki keterikatan emosional dan kulturan bagi masyarakat di Indonesia pada umumnya. Meskipun harus bermacet-macetan di jalan, semua menyambutnya dengan penuh suka cita. Mereka sangat menantikan datangnya momen ini untuk merayakan kemenangan bersama keluarga tercinta setelah satu bulan penuh berpuasa. 

Excellent people, keterikatan kultural seperti inilah yang kita butuhkan untuk mewujudkan continuous improvement di perusahaan. Agar improvement menjadi budaya perusahaan, maka setiap individu di organisasi harus memiliki semangat, motivasi, dan suka cita dalam menjalankan setiap aktivitas perbaikan.

Sementara di sisi lain, manajemen perusahaan juga harus memberi dukungan dan melakukan fungsi controlling sesuai perannya. Seperti pemerintah yang memberi lampu hijau mudik tahun ini, selain dukungan kebijakan berupa cuti bersama tahunan pemerintah juga telah mempersiapkan aturan-aturan perjalanan dan sejumlah insfrastruktur pendukung sebagai bentuk upaya untuk memastikan proses mudik dapat berjalan lancar dan kondusif.

Akhir kata, semoga perjalan mudik Anda lancar dan selamat sampai tujuan begitu pun dengan perjalan improvement di organisasi Anda. Salam improvement!

Baca juga  Inspirasi dari Lapangan: Pelajaran Operational Excellence dari Permainan Basket