PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) berambisi membuat sistem penjualan tiket yang mirip dengan sistem tiket perusahaan penerbangan. Untuk mewujudkan niatnya tersebut, PT KAI bekerjasama dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk yang akan memberikan berbagai layanan teknologi informasi dan komunikasi.
“Pengalaman dan kemampuan yang dimiliki Telkom dalam mengelola layanan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi akan bermanfaat sekali untuk mengembangkan bisnis transportasi yang dikelola KAI, serta meningkatkan kepuasan pelanggan,” kata Direktur Utama PT KAI, Ignasius Jonan, dalam keterangan tertulis yang ditujukan untuk Vivanews.com (17/4).
Jonan mengungkapkan bahwa penggunaan teknologi informasi dan sistem tiket KAI merupakan salah satu strategi perusahaan untuk meningkatkan pendapatan. Sebelumnya, KAI telah menambah 20 lokomotif baru yang dipasok oleh General Electric.
Selama bekerjasama dengan Telkom, KAI akan menggunakan beragam layanan teknologi informasi dan komunikasi berupa data center dan data recovery center. e-Ticketing, e-Payment, call center, e-Health, solusi machine to machine dan vending machine.
Kerjasama juga termasuk penggunaan TELKOM Solution yang berbasis Infrastructure as a Service (IaaS), Platform as a Service (PaaS), Software as a Service (SaaS), serta Teknologi Cloud Computing.
Kerjasama ini bukan untuk pertama kalinya. Kedua BUMN pernah berkolaborasi dalam kerjasama empat moda transportasi. KAI, DAMRI, Indonesia Ferru dan Pelni pernah bekerjasama dengan Telkom untuk implementasi single ticketing, Tiket Terpadu Antar Moda (TiTAM) serta RTS (Rail Ticketing System) milik KAI.
“Sinergi ini tentunya diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap value maupun kegiatan operasional kedua belah pihak,” kata Direktur Utama Telekomunikasi Indonesia, Rinaldi Firmansyah.
Saat ini, menurut klaim KAI< seluruh kereta komersial telah menggunakan sistem RTS. Salah satu chanel penjualan RTS adalah Railbox yang tersebar di 10 lokasi seperti di stasiun-stasiun utama dan di Mall Ex Plaza Indonesia.
KAI menargetkan pendapatan dari angkutan penumpang sepanjang 2012 naik 7,94 persen menjadi Rp 3,26 triliun dibandingkan target pendapatan 2011 sebesar Rp 3,02 triliun.
Sumber: Vivanews