SPEIS 2

Harvard Business Review baru-baru ini memperkenalkan tool sederhana yang dapat membantu mempermudah proses anda dalam mengambil keputusan. Dalam riset yang dilakukan, mereka mencari sebuah forecasting approach yang mampu meningkatkan hasil akurasi dan juga informasi yang relevan.

Adalah SPIES (Subjective Probability Interval Estimates), sebuah tool yang mereka kembangkan dalam risetnya tersebut. Dimana tool ini memberikan Informasi yang mencakup: hal-hal yang akan melindungi forecaster dari overconfidence dan perkiraan yang bias serta memberikan perkiraan informatif yang mencakup semua skenario di masa depan, sehingga perusahaan bisa menghasilkan sebuah perkiraan yang lebih akurat.

Sebuah Tool yang berfungsi untuk Mengevaluasi Kembali Hasil Forecasting

Banyak perusahaan memaksakan orang-orang di dalam organisasinya untuk memberikan prediksi, seperti harga pasti dari saham, nilai tukar mata uang, ataupun pertumbuhan PDB tahun depan. Sehingga, untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, biasanya perusahaan menggunakan skenario yang disebut “best and worst case”.

Skenario ini menghasilkan dua kelemahan, pertama, informasi besar yang mereka berikan tidak informatif, dan kedua, sering kali perusahaan menggunakan teknik prediksi yang dibuat terlalu sempit, sehingga hal tersebut cenderung memberikan jawaban yang benar kurang dari 50%.

Alasan penggunaan SPIES ini adalah untuk mengukur dan menghitung kembali rentang prediksi yang telah di buat forecaster melalui penggunaan diagram interval. Dengan memisahkan hasil prediksi tersebut, SPIES kemudian akan mengevaluasi hasil prediksi tersebut dan menentukan prediksi mana saja yang benar-benar akurat dan prediksi mana yang harus di buang.

Hasil Studi Menunjukkan SPIES Lebih Baik dari Metode Forecasting Lainnya

Studi yang terus dilakukan oleh HBR secara konsisten menunjukkan bahwa perkiraan yang dihasilkan SPIES memiliki jawaban benar lebih sering dibanding metode forecast yang lain. Dalam sebuah penelitian lain, partisipan diminta untuk menggunakan diagram interval dan SPIES untuk memperkirakan suhu cuaca. Hasilnya, prediksi yang diberikan berupa jawaban benar dari SPIES lebih tinggi, yaitu 74% sedangkan diagram interval 30%.

Baca juga  4 Budaya Unik di Netflix, Wajib Tahu!

Berikutnya, studi dengan konsep kuis dimana partisapan harus menjawab pertanyaan, kapan saja peristiwa sejarah terjadi. Studi ini kembali menunjukkan, skor SPIES (77%) lebih tinggi dibanding diagram interval (54%). Sehingga, kesimpulan dari semua studi ini menunjukkan bahwa hasil prediksi SPIES ini lebih baik dibanding meteode forecast lainnya, karena mampu meminimalkan kemungkinan forecaster mengabaikan nilai-nilai yang muncul selama proses forecasting berlangsung.

Manfaat SPIES di Area Produksi

Seorang manajer bisa menggunakan hasil forecasting yang dilakukan dengan SPIES untuk membuat keputusan terkait berapa banyak unit yang akan diproduksi. Seperti, menilai berbagai resiko berbeda yang akan muncul selama proses produksi berlangsung. Begitupun halnya dengan kontraktor, mereka bisa menggunakan SPIES untuk memberikan perkiraan akan waktu yang digunakan untuk menyelesaikan sebuah proyek kerja. Serta menilai progress dari proses yang sedang berlangsung.

Sehingga, akan banyak keputusan strategis yang bisa digunakan perusahaan untuk meprediksi situasi di masa depan. Metode SPIES merupakan sebuah langkah besar karena metode ini mengintegrasikan antara wawasan dan psikologi forecasting.***