Toyota melakukan efisiensi produksi dan meningkatkan daya saing dengan menambah kapasitas produksi di Indonesia melalui investasi mencapai 20 triliun sampai 2020. Penambahan kapasitas produksi juga dilakukan terhadap industri pendukung komponen. Sedari tiga tahun lalu kapasitas produksi toyota di Indonesia terus bertambah dari 110 ribu unit menjadi 250 ribu unit.

Sebagaimana ditulis di kontan.co.id (28/8), Wakil Presdir PT Toyota Motors Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahyono, selain memproduksi untuk permintaan dalam negeri, TMC melalui TMMIN juga melakukan ekspor. Menurutnya, saat ini komposisi produksi ekspor dan domestik telah sama. Sekitar 170 ribu unit produk Toyota dari Indonesia diperkirakan diekspor ke mancanegara pada akhir tahun.

Berbeda dengan Toyota yang menggenjot produksi melalui investasi, produsen otomotif Astra Daihatsu Motor (ADM) tengah berupaya menaikkan volume produksi mobil ramah lingkungan melalui penambahan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) serta mengembangkan kapasitas sumberdaya manusia di perusahaan.

ADM berupaya meningkatkan TKDN sampai 100 persen pada 2019. Komponen yang paling mahal menurut Presdir ADM, Sudirman Maman Rusdi ada pada sistem transmisi, sehingga membutuhkan tahapan komponen spenuhnya diproduksi dalam negeri.

Menariknya ADM dalam memproduksi mobil bekerjasama dengan usaha kecil menengah (UKM), melibatkan 900 ribu pekerja hingga tiga tahun ke depan. Selama ini Pemerintah memang mendorong investor asing untuk bermitra dengan perusahaan domestik untuk meningkatkan TKDN barang dan jasa, termasuk mobil dan smartphone.

Perusahaan berupaya meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia, mengirimkan 50 insinyur untuk dilatih di Jepang. ADM berharap ekspansi industri baja dalam negeri mampu membantu perusahaan mencapai target TKDN, meningkatkan produksi dan terus berdaya saing. []

Baca juga  Tidak Cukup Hanya Berusaha, Sukses itu Berani Berinovasi!