Maskapai low-cost yang melayani jalur Eropa, RyanAir, kembali merumuskan strategi penghematan baru, mengurangi beban pesawat ketika berada di udara.

RyanAir yang terkenal dengan strategi penghematan biaya operasionalnya yang ekstrem menawarkan tiket berharga murah, bagi traveller yang mementingkan penerbangan ekonomis alih-alih penerbangan first-class. Maskapai ini bahkan memiliki visi untuk mempersembahkan penerbangan gratis sebagai kompensasi atas usaha berkelanjutan yang mereka lakukan untuk menekan biaya.

Memang, berbagai cara telah ditempuh RyanAir untuk memangkas pengeluaran, salah satunya adalah mengurang beban pesawat selama mengudara. Strategi ini diharapkan akan membantu dalam mengurangi pemakaian bahan bakar pesawat. Bagaimana cara mereka mengurangi beban?

Pilot dan Pramugari Harus Tetap Ramping

RyanAir telah menyampaikan peraturan baru bagi kru kabinnya, bahwa mereka harus tetap ramping selama menjadi karyawan perusahaan. Insentif dari usaha menjaga berat badan tetap ideal adalah kesempatan untuk tampil dalam kalender yang dicetak perusahaan. Cara ini diharapkan akan membantu mengurangi beban pesawat.

Beban yang lebih ringan akan membantu menghemat bahan bakar, isu yang sangat sulit dijalankan oleh perusahaan penerbangan pada umumnya karena semakin mahalnya harga minyak dunia.

“Kami akan menghemat biaya di titik manapun yang memungkinkan,” kata McNamara dalam wawancara oleh Daily Telegraph. “Tadinya manajemen juga ingin menghilangkan sandaran tangan, namun akhirnya batal. Yang kami lakukan sekarang adalah mendorong staf untuk menjaga berat badan mereka, dengan motivasi untuk tampil dalam kalender tahunan RyanAir.”

Kurangi Apapun yang Bisa Dikurangi

Selain menghimbau kru kabin untuk menurunkan berat badan dan mempertahankannya, maskapai ekonomis ini juga mengurangi ukuran majalah in-flight nya dari A4 menjadi A5, membawa lebih sedikit minuman (yang biasa diberikan kepada penumpang), dan memberikan lebih sedikit es batu dalam minuman penumpang. Disamping mengurangi beban, cara ini juga akan memberikan penghematan di sisi lain, seperti biaya cetak, hemat kertas, dan hemat bahan minuman.

Kebijakan yang terakhir diterapkan adalah mengurangi ukuran majalah ‘Let’s Go with RyanAir’, dan majalah tersebut juga akan menampilkan menu makanan yang bisa dipesan selama penerbangan, sehingga tidak lagi diperlukan daftar menu yang terpisah. Pengurangan tersebut mampu menghemat ribuan pounds bahan bakar, dan juga penggunaan kertas. Maskapai low-cost tersebut juga mengklaim penghematan sebesar £400,000 untuk biaya percetakan.

Baca juga  KAI Berkomitmen untuk Capai Zero Net Emission

Usaha penghematan lainnya dilakukan dengan cara mengurangi jumlah es batu yang dibawa dalam penerbangan, dan menukar troli dan tempat duduk penumpang menjadi jenis yang lebih ringan, sehingga mengurangi beban pesawat.

Ide Penghematan Kontroversial

Ide-ide cost saving yang dikemukakan RyanAir seringkali kontroversial. Salah satunya, menghilangkan sistem tempat duduk konvensional dan menggantinya dengan sandaran dengan pengaman (standing room), yang akan membuat penumpang menempuh perjalanan udara dalam posisi berdiri.

Alih-alih mendapatkan kursi yang nyaman untuk duduk, penumpang RyanAir akan berdiri sambil bersandar dalam rak sempit pada sebuah sandaran empuk.

Pesawat Boeing 737-800 akan memuat 15 baris kursi biasa dan 10 baris rak berdiri. Penumpang yang berdiri akan menggunakan sabuk pengaman pada bahu mereka. Namun ide ini telah ditolak oleh sebuah organisasi regulator yang tidak disebutkan namanya tahun lalu.

Walaupun terkenal akan fanatisme terhadap penghematan, RyanAir tetap memiliki beberapa sisi yang luput dari program penghematan. Sisi tersebut adalah keselamatan dan kualitas pelayanan. Maskapai low-cost, yang selama lebih dari 20 tahun operasionalnya tidak pernah mengalami kecelakaan berat itu, tidak ingin berkompromi dengan safety.