Sebelumnya kita telah membahas mengenai perencanaan strategis. Untuk menghindari kekacauan makna, kami memutuskan untuk memperjelas definisi dari “perencanaan strategis” dan “strategic planning” yang akan dibahas dalam artikel ini.
“Perencanaan strategis” akan kita asumsikan sebagai perencanaan yang berkaitan dengan penetapan target finansial, atau target-target operasional perusahaan lainnya; umum dan tidak terintegrasi dengan metode peningkatan kualitas. Sedangkan “strategic planning” adalah perencanaan strategis yang terintegrasi dengan metode-metote quality improvement, seperti Lean atau Six Sigma, yang menjadi bagian dari visi perusahaan.
Strategic planning (atau strategic quality planning and development) adalah pendekatan sistematik yang menintegrasikan metode quality improvement dan business excellence yang fokus kepada pelanggan, dengan perencanaan strategis perusahaan. Dengan demikian, quality akan menjadi bagian dari target dan tujuan jangka pendek dan panjang dari perusahaan terkait.
Mengapa penting?
Sebagai bagian dari sistem manajemen bisnis yang efektif, adanya strategic planning memberikan kekuatan kepada organisasi untuk merencanakan dan mengeksekusi rencana terobosan strategis yang telah ditetapkan. Dalam jangka waktu tertentu, terobosan-terobosan itu akan memberikan efek berupa competitive advantage bagi organisasi dan mendapatkan status “quality leadership”.
Dalam perkembangannya selama beberapa dekade terakhir ini, konsep strategic planning telah menjadi bagian integral dari change process di berbagai organisasi, seperti Lean dan Six Sigma, atau Operational Excellence (OpEx). Ia telah menjadi bagian dari pondasi yang menyokong sistem manajemen bisnis yang lebih luas dari suatu organisasi.
Strategic planning and deployment telah menjadi elemen kunci dalam sistem penilaian dalam U.S. Malcolm Balridge National Quality Award dan European Foundation for Quality Management (EFQM) Award, dan beberapa penganugerahan lainnya di level nasional maupun internasional. Godfrey (1997) telah menemukan bahwa untuk mencapai efektifitas, strategic planning & deployment harus digunakan sebagai tool, bukan hanya sebagai target. Ia harus membantu manajemen dalam menghadapi keputusan-keputusan yang sulit, menentukan prioritas, dan bukan hanya memulai inisiatif baru tapi juga menghilangkan segala aktifitas yang tidak memiliki value.
Sumber: Juran’s Quality Handbook, Sixth Edition (Joseph M. Juran, Joseph A. De Feo)