Pola pikir tradisional kerap mengesampingkan pentingnya melakukan strategi penghematan biaya atas peningkatan profit. Tapi sebenarnya, kemampuan melakukan penghematan biaya sangat erat kaitannya dengan profit besar di masa depan.
Kemampuan perusahaan mengelola biaya menjadi penentu besarnya investasi untuk menggaransi kelanggengan organisasi masa depan. Namun penghematan biaya bukan berarti penurunan kualitas. Tugas Lean-lah untuk mempertahankan kualitas tinggi dengan biaya efektif.
Cesare Mainardi dalam bukunya Cut Cost and Grow Stronger menyatakan, “Penghematan biaya adalah sebuah strategi untuk masa depan. Inisiatif ini harus menjadi katalis yang dibutuhkan organisasi untuk berubah.”
Untuk mendapatkan gambarannya, berikut contoh kasus sebuah perusahaan yang tetap dapat melakukan efisiensi di tengah varian produk yang diciptakannya.
Sebut saja VF, baru-baru ini mencoba melakukan penghematan biaya pada produk-produk mereka. Omset VF pertahun mencapai lebih dari 7.7 miliar dolar (kurang lebih 67 triliun Rupiah) dengan menjual beberapa merek seperti Lee, Nautica, Wrangler, Kipling, Jansport, Eastpak, North Face, Vans, dan beberapa merek lainnya.
Jika menyinggung tentang penghematan biaya, sebagian besar dari kita akan kemudian berpikir bahwa akan ada penurunan pada kualitas bahan baku (denim) pada produk jeans mereka. Tidak. Penghematan biaya yang benar tidak mencoba apa yang dinilai sebagai value oleh pelanggan. Apa yang dilakukan oleh VF adalah mereka beralih ke kancing biasa pada resleting beberapa celana jeans.
Eksekutif VF percaya bahwa kancing biasa ini yang sedikit lebih besar daripada kancing yang selama ini mereka gunakan malah dapat lebih meningkatkan kenyamanan, demikian menurut Vice President Cindy Knoebel. “Kami menemukan bahwa sebenarnya perubahan pada kancing ini tidak membuat perbedaan apapun bagi konsumen.” Dengan melakukan ini, VF menghemat sekitar USD 5 sen untuk setiap jeans-nya dan tentu saja jika kita mengalikannya dengan jutaan produk jeans yang mereka jual tiap tahunnya, Anda dapat memperkirakan penghematan yang mereka lakukan.
Apa yang dilakukan oleh VF adalah efisiensi tanpa mengurangi VALUE bagi pelanggan mereka. Dalam Lean Six Sigma terdapat terminologi Value dan Non Value Add. Apa yang dilakukan oleh VF adalah pengurangan dalam Non Value Add, dan umumnya eliminasi/simplifikasi pada Non Value Add dapat memberi kontribusi yang sangat besar padacost tetapi tidak memberi dampak negatif pada customer.***
Artikel ini ditulis oleh salah satu Konsultan SSCX yang telah berpengalaman dalam membantu beberapa perusahaan di Indonesia dalam memperbaiki proses bisnis dan cost reduction.
Untuk mengetahui dan memahami lebih lanjut tentang Lean Six Sigma, SSCX International menyediakan pelatihan Lean Six Sigma. Info lebih lanjut (021) 576 3020 / info@sscx.asia.