Metode Taguchi, yang juga dikenal dengan Taguchi Desain atau Robust Desain adalah rancangan percobaan yang memungkinkan perusahaan untuk memilih produk ataupun proses yang berfungsi lebih konsisten di lingkungan operasi.

Metode Taguchi menyadari bahwa tidak semua faktor yang menyebabkan variabilitas dapat dikendalikan. Faktor-faktor tak terkendali ini disebut dengan noise factor. Metode Taguchi mencoba mengidentifikasi faktor-faktor terkendali (Faktor kontrol) yang akan meminimalkan noise factor. Selama eksperimen, noise factor dimanipulasi untuk memaksa munculnya variabilitas. Kemudian ditentukan faktor kontrol optimal yang membuat produk atau proses yang kuat, dan tahan terhadap variasi dari noise factor. Sebuah proses yang dirancang dengan menggunakan tujuan ini akan menghasilkan output yang lebih konsisten, sementara sebuah produk yang dirancangan dengan menggunakan tujuan ini akan memberikan kinerja yang lebih konsisten.

Dipelopori oleh Dr. Genichi Taguchi setelah akhir perang dunia II, Metode Taguchi telah berkembang selama 5 dekade terakhir. Banyak perusahaan di seluruh dunia telah berhasil melakukan penghematan biaya produksi dengan menerapkan metode ini, contohnya industri mobil, telekomunikasi, elektronik, dan sebagainya.

Salah satu contoh yang paling terkenal penerapan Metode Taguchi adalah dari Perusahaan Jepang Ina Tile pada tahun 1950-an. Perusahaan ini telah memproduksi ubin di luar spesifikasi dimensi dalam jumlah yang sangat banyak. Tim menemukan bahwa suhu pembakaran yang digunakan untuk membakar ubin bervariasi, menyebabkan ukuran ubin yang tidak seragam. Mereka tidak bisa menghilangkan variasi suhu tersebut karena membangun pembakaran baru akan menghabiskan biaya yang cukup besar. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa suhu merupakan noise factor. Dengan menggunakan rancangan Metode Taguchi, tim menemukan bahwa dengan meningkatkan faktor kontrol yang berupa peningkatan kadar tanah liat dan kapur, ubin menjadi lebih tahan dengan variasi suhu pada pembakaran.

Baca juga  Selamat Tahun Baru 2025, Excellent People!

Metode Taguchi menggunakan susunan orthogonal, yang mengestimasi efek faktor terhadap respon rata-rata dan variasi. Susunan orthogonal berarti desain yang seimbang sehingga kadar faktor akan memiliki faktor yang sama.

Filosofi Metode Taguchi

Ada 3 filosofi dari Metode Taguchi, yaitu:

  1. Kualitas harus dirancang ke dalam suatu produk, bukan diperiksa di dalamnya.
  2. Kualitas yang terbaik dicapai dengan meminimalkan terjadinya penyimpangan target. Produk harus dirancang sehingga kebal terhadap faktor lingkungan yang tidak terkendali.
  3. Biaya kualitas harus diukur sebagai fungsi deviasi standard dan kerugiannya diukur dari sistem secara menyeluruh.

Implementasi Metode Taguchi

Ada beberapa tahapan-tahapan umum yang digunakan dalam implementasi Metode Taguchi, yaitu sebagai berikut:

  1. Formulasi Masalah

langkah ini terdiri dari mengidentifikasi fungsi utama, mengembangkan P-diagram, mendefinisikan fungsi ideal dan rasio S/N, dan merencanakan percobaan. Percobaan ini melibatkan perubahan kontrol, noise dan faktor sinyal yang secara otomatis menggunakan susunan orthogonal.

  1. Pendataan/Simulasi

Percobaan dapat dilakukan dengan pendataan atau melalui simulasi. Cukup dengan memiliki model produk yang memadai untuk menangkap konsep rancangan, sehingga percobaan dapat dilakukan dengan lebih ekonomis.

[cpm_adm id=”10097″ show_desc=”no” size=”medium” align=”right”]

  1. Analisis Faktor Efek

Efek dari faktor kontrol dihitung dan hasilnya dianalisis untuk memilih pengaturan optimal dari faktor kontrol.

  1. Prediksi

Untuk memvalidasi kondisi optimal dilakukan prediksi kinerja rancangan dan pengaturan optimal dari faktor kontrol. Kemudian dilakukan eksperimen dan hasilnya akan dibandingkan dengan prediksi. Jika hasilnya baik, maka hasil dapat diimplementasikan. Tetapi jika tidak, langkah-langkah tersebut harus diulangi.***