SHIFT SSCX Lead time

Keuntungan dalam peningkatan kinerja manufaktur, selain peningkatan efisiensi di lantai pabrik juga akan memberikan keuntungan lain, seperti peningkatan kinerja keuangan perusahaan, peningkatan akses permodalan dan juga penurunan biaya serta meningkatnya investasi di pabrik.

Sebuah rencana produksi dapat menentukan kuantitas produk yang akan diproduksi berdasarkan perkiraan permintaan dari pelanggan. Dan pada gilirannya, jadwal produksi menentukan kapan produk tersebut akan diproduksi.

Sehingga, ada dua indikator yang dapat mengukur kinerja manufaktur melalui peningkatan efisiensi di lantai pabrik, yaitu lead time dan throughput.

Apa bedanya?

Berikut perbedaan antara waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah produk (Lead time) dengan total waktu untuk menghasilkan satu set produk yang sama (throughput time):

Lead Time

Manufacturing lead time adalah periode waktu antara pemesanan pelanggan dan waktu pesanan itu selesai dikerjakan. Manufacturing lead time yang pendek menjadi sebuah keunggulan kompetitif, karena banyak pelanggan ingin pengiriman produk mereka sesegera mungkin. Manufacturing lead time terdiri dari waktu tunggu dan waktu throughput. Dan biasanya lead time diukur dalam hitungan hari.

Throughput Time

Waktu throughput adalah ukuran waktu yang dibutuhkan untuk material, bagian atau sub-assembly untuk melewati proses manufaktur setelah perintah rilis ke lantai produksi. Waktu throughput atau waktu manufaktur terdiri dari proses, waktu pemeriksaan, memindahkan waktu antrian.

Secara singkat throughput didefinisikan sebagai banyaknya produk atau orang yang terlayani dalam waktu tertentu (misalnya 10orang/menit).

Manufacturing Efficiency

Sebuah perusahaan manufaktur dapat mengurangi waktu throughput dengan meminimalkan waktu yang digunakan untuk memeriksa, bergerak dan kegiatan antrian. Sebagai hasil dari meminimalkan kegiatan tersebut, manufacturing lead time juga berkurang dan kinerja pengiriman meningkat. Efisiensi manufaktur dapat dihitung dengan membagi waktu proses dengan total waktu tunggu, waktu pemeriksaan, memindahkan waktu dan waktu antrian. Persen yang dihasilkan adalah bagian dari waktu produksi yang terdiri dari waktu-non-nilai tambah, yang merupakan waktu yang digunakan untuk kegiatan selain menghasilkan produk akhir.

Baca juga  Membangun Budaya Inovasi untuk Ciptakan Keunggulan Bisnis