Metode Lean, suatu metode yang berhasil dikembangkan oleh manufaktur otomotif Toyota di Jepang yang berkembang secara evolusioner menjadi budaya perusahaan dan mengantarkan Toyota menjadi produsen otomotif kelas dunia.
Metode ini mulai dipraktekkan di setiap sektor industri seluruh dunia, didefinisikan sebagai “praktek dalam meng-eliminasi waste atau pemborosan (muda)”. Muda dalam bahasa Jepang adalah segala aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah atau value bagi pelanggan, suatu bentuk pemborosan yang perlu segera dibuang. Value adalah sesuatu yang dianggap penting untuk pelanggan, sehingga mereka mau membayar untuk itu. Singkatnya, value adalah faktor yang mendorong pelanggan untuk membeli. Saat pelanggan tidak merasakan value dari produk atau layanan yang kita hasilkan ini akan menjadi bumerang bagi kita.
Banyak pemborosan yang tidak disadari oleh perusahaan, hal ini biasanya terjadi karena mereka sudah menganggapnya sebagai rutinitas yang terjadi setiap harinya sehingga diabaikan begitu saja. Hal yang paling penting dalam perang melawan pemborosan adalah memahami dengan benar apa pemborosan itu, bagaimana menemukannya, dan keberanian untuk menghilangkannya. Berbagai industri telah mengadopsi metode lean diantaranya banking, farmasi, hospital, dan tidak ketinggalan dari industri media. Kita bisa belajar dari mana saja untuk kemudian bisa mendapatkan model terbaik dalam meng-implementasikan metode ini.
Ketika perusahaan memilih untuk menggunakan Lean sebagai mindset organisasi, maka perusahaan akan melakukan perubahan fokus kerja. Perhatian manajemen akan lebih mengarah pada bagaimana cara mengoptimalkan seluruh aspek di perusahaan. Agar proses ini dapat berjalan dan perusahaan mendapatkan manfaat lebih dari sekedar profitabilitas, maka penting untuk mengetahui apa saja indikator penting dalam pola pikir Lean. Indikator tersebut meliputi, purpose, process, dan people.
Purpose : hal ini berkaitan dengan bagaimana perusahaan bisa menjawab tantangan yang muncul dari pelanggan melalui produk atau jasa yang mereka berikan (customer oriented)
Process : bagaimana perusahaan dapat memastikan setiap langkah merupakan proses yang memiliki nilai tambah yang berdampak pada seluruh proses bisnis
People : bagaimana perusahaan bisa memastikan bahwa setiap proses penting yang terjadi, dilakukan oleh individu yang bertanggung jawab dan terlibat langsung dalam mengevaluasi setiap proses secara aktif dan terus berupaya melakukan perbaikan yang berkelanjutan.
Dengan mengetahui tiga indikator penting dalam pola pikir Lean ditambah dengan adanya dukungan manajemen dan tools yang kuat, maka efisiensi di segala lini tidak lagi menjadi angan-angan semata. Perusahaan akan memiliki proses produksi yang lebih cepat, kualitas produk yang lebih baik, biaya produksi dan perawatan yang lebih rendah, dan juga kepuasan pelanggan maupun karyawan yang terus meningkat.