Keputusan terbaik merupakan hasil dari ketidaksepakatan yang terus diperdebatkan. Kita bisa sepakat jika meeting adalah sarana terbaik untuk melakukan diskusi, dengan catatan meeting harus berjalan efektif. Dalam meeting yang efektif, semua orang yang terlibat akan saling berdebat, saling mempertimbangkan alternatif, saling memperhatikan, menghargai pendapat minoritas, dan meneliti asumsi. Setiap peserta bisa bebas berbicara, mengemukanan ide dan gagasan mereka tanpa takut diserang.
Namun, tahukah Anda bahwa sebagian orang lebih suka menghindari debat agar tidak terlibat konflik? Jika di tim Anda dihuni oleh orang dengan tipe ini, apa saja yang harus Anda lakukan untuk mendorong mereka lebih aktif berpartisipadi sehingga meeting bisa berjalan efektif? Berikut adalah tips meningkatkan kualitas “debat” dalam meeting dari Profesor University of California, Morten T. Hansen seperti disarikan SHIFT dari HBR:
Mulai dengan pertanyaan, bukan pendapat Anda. Ketika pertemuan dimulai dan seseorang melempar ide mereka, jangan terburu-buru memberikan komentar Anda. Jika Anda ingin diskusi nyata tentang ide tersebut maka mulai dengan pertanyaan.Pikirkan pertanyaan terbaik, yang dapat membingkai masalah “yang akan diperdebatkan”. Pertanyaan Anda juga akan mengundang peserta lain berbicara dengan ide yang berbeda.
Dorong orang pendiam berbicara. Meeting tidak akan efektif jika hanya didominasi oleh sebagian orang. Kenyataannya, banyak orang menahan diri untuk berbicara. Beberapa tidak berani berpendapat dengan jujur karena alasan politik, beberapa merasa terintimidasi sebagai junior, dan bagi orang-orang yang introvert menghindari diskusi yang berbelit-belit. Namun, kita perlu tahu bahwa mereka bisa berkontribusi penting. Oleh karena itu dukung mereka untuk berani berbicara dalam meeting. Anda bisa berkomunikasi dengan mereka sebelum meeting dimulai, via telefon mungkin, dan katakan bahwa pendapat mereka sangat berharga bagi masa depan bisnis.
Ciptakan rasa aman. Anda harus menjamin keamanan psikologi di tempat kerja sehingga semua anggota tim bisa merasa bebas mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka yang relevan dengan pekerjaan.
Gali Pandangan yang Berlawanan. Terkadang Anda harus melempar jawaban yang berseberangan dengan lawan bicara Anda sebagai taktik untuk memancing reaksi mereka. Cara ini akan memaksa orang mau berargumen kuat tentang pandangan mereka. Anda juga bisa meminta rekan Anda mengambil peran ini, intinya semakin banyak sudut pandang akan lebih baik.
Temukan Asumsi Dasarnya. Anda bisa berperan layaknya jaksa yang mengejar kriminal, ajarkan tim untuk selalu teliti terhadap suatu kondisi, Anda harus mendapatkan asumsi dasar dari setiap ide atau tindakan yang mereka ambil.
Hindari Bias. Hati-hati orang bisa salah ambil langkah karena mendapat informasi yang bisa.Anda harus memastikan setiap orang memberi informasi secara transparan. Buat mereka tidak hanya menyoroti sisi positif saja, tetapi juga jujur tentang potensi negatifnya.
Tujuan dari sebuah meeting adalah mengadakan debat untuk menghasilkan keputusan besar. Bagaimana Anda sebagai pemimpin atau partisipan berperilaku selama pertemuan untuk meningkatkan perdebatan sangat penting. Jadi jangan membenci meeting; buat mereka lebih baik!