Sebagian besar anda pasti tidak asing dengan logo Visa yang kerap dijumpai di beberapa kartu yang terselip di dompet anda. Pernahkah terbayangkan bahwa segala informasi krusial mengenai kehidupan anda dan jutaan orang di muka bumi ini berada di tangan pemilik logo tersebut? Lalu bagaimana cara Visa mengatur dan melindungi data agar aman dari kebocoran dan penyalah-gunaan? Jawabannya akan kita temukan dalam kunjungan singkat ke pusat keamanan rahasia mereka ini:
“Banyak orang menganggap kami adalah sebuah institusi finansial, tapi sesungguhnya sistem jaringan kamilah yang menjadi brand,” kata Rick Knight, kepala sistem operasi dan teknis global di Visa. “Jika sistem itu rusak, hancurlah semuanya.”
Menghadapi Insiden: “Dinginkan Dulu Kepalamu, Nak!”
OCE memiliki lima pendingin berkapasitas 1.250 ton yang mengolah air secara kimia dan mencegah korosi. Lalu pipa-pipa besar berwarna biru, yang diameternya cukup lebar untuk dilalui kawanan anjing, membawa air dalam volume besar dari pendingin menuju seluruh bangunan, menjaga komputer tetap dingin. Perangkat elektronik di pusat data Visa ini cukup panas untuk menaikkan suhu air 12 derajat lebih panas dan menguapkan 50.000 galon setiap harinya, sebelum air tersebut kembali ke pendingin.
Portal utama akan membawa anda ke pusat operasional jaringan, dimana karyawan yang berpakaian kasual namun tetap rapi memantau tembok-tembok yang dipenuhi layar, dan empat monitor di meja mereka masing-masing. Para security guru Visa duduk didalam ruangan di belakang ruang utama. Salah satunya memiliki buku Sun Tzu’s The Art of War, yang bisa jadi menjadi bacaan wajib disini. Mereka memantau jaringan di seluruh operasional Visa, memantau malware atau perilaku yang menyimpang dengan kepala dingin. Menurut Knight, terdapat rata-rata 60 insiden tiap harinya yang butuh diperhatikan.
Insiden-insiden bisa mengambil berbagai bentuk, mulai dari karyawan yang ketahuan menonton YouTube di jam kantor, hingga seseorang yang mencoba menyusup kedalam jaringan. Insiden berupa hacker yang mencoba menyabotasi jaringan transaksi inti Visa sangat jarang terjadi. Jaringan ini bersifat pribadi, bebas dari gangguan internet seperti serangan penolakan yang disukai kelompok semacam Anonymous (kelompok hacker terorganisir yang kerap tampil di depan publik mengenakan topeng).Ketika para hacker menyerang situs korporat Visa pada 2010, jaringan ini sama sekali tidak merasakan efek apapun.
Backup. Backup. Backup.
Para hacker tidak mendominasi mimpi buruk para eksekutif di jaringan Visa. Hal lain yang kerap mengganggu tidur Knight adalah kapasitas jaringan. Visa dan IBM secara rutin melakukan uji coba di sebuah laboratorium IT yang terpisah dari pusat jaringan untuk melakukan simulasi kapasitas jaringan maksimal. Saat ini kapasitas jaringan mencapai 24.000 pesan transaksi per detik, hampir dua kalinya ekspektasi mereka sebelumnya. Jika telah mencapai titik tertinggi, yaitu 24.000 pesan, maka “jaringan tidak akan berhenti memproses pesan-pesan yang berlebih. Ia berhenti memproses semua pesan,” kata Knight.
Insiden sejenis pernah terjadi pada 2005, ketika Visa mengalami kegagalan sistem ketika mencoba memperbarui beberapa perangkat lunak, dan jaringan mengalami down selama delapan menit terpanjang dalam hidup Knight.
Kejadian itu merupakan salah satu alasan mengapa OCE dibangun untuk memenuhi definisi Uptime Institute mengenai pusat “Tier 4”, yang artinya setiap sistem mayor, seperti mainframe, pendingin udata, baterai, harus memiliki backup. Pusat jaringan semacam ini adalah yang pertama dimiliki Visa, dan cukup kuat untuk menahan gempa bumi ala-California dan angin puting beliung seukuran Midwestern. California adalah salah satu negara bagian AS yang rawan gempa,dan Midwestern rawan angin puting beliung.
Contohnya, ketika listrik mati, bank baterai akan mengambil alih, diikuti generator disel yang juga memiliki backup energi. Jika air kering, ada cadangan sekitar 1,5 juta galon di tangki. Jika persediaan habis, Visa telah menggali tiga sumur tambahan di sekitar fasilitas.
Jika ada sesuatu yang bisa menaklukkan OCE, maka itu adalah nasabah. Pertumbuhan transaksi rata-rata tercatat sebesar 7% hingga 17% pertahun. Visa mengharapkan OCE bisa menangani pertumbuhan hingga dekade 2020, namun pada titik puncaknya, fasilitas lain tentu harus menggantikan perannya.
Didalam “Pod” yang Terisolasi
Sebuah portal “jebakan manusia” kedua akan membawa pengunjung ke pusat data center. Koridor utamanya yang nyaris seukuran lapangan sepakbola menghubungkan tujuh kompartemen berukuran 6096 meter persegi yang disebut “pod”. Dua pod menjadi rumah bagi jaringan Visa: satu menyimpan jaringan korporat, satu lagi menangani jaringan pengembangan. Pod kelima yang terakhir dibangun untuk menangani data akuisisi Visa seperti Fundamo, perusahaan pembuat perangkat lunak pembayaran melalui telepon seluler,dari Afrika Selatan. Dua pod sisanya masih menunggu ekspansi lebih lanjut.
Michael Fitzgerald dari Fast Company mengunjungi pod ke-4 yang menjadi bagian dari pusat jaringan. Pod ini adalah otak dan hati dari OCE. Cukup berisik didalam, dipenuhi dengung hard drive yang berputar dan kelebatan jajaran kipas angin di mainframe IBM, susunan rak penyimpangan EMC dan sakelar-sakelar Cisco. Mereka terhubung melalui bermil-mil kabel yang bila diulur panjangnya akan sejauh jalan tol yang menghubungkan Maine dan Key West di Florida.
“Meskipun ruangan ini menjadi kunci jaringan yang membuat kita mampu menikmati hidup semodern mungkin, ia sepertinya dirancang untuk memisahkan kita, manusia yang tidak sempurna, dengan jaringan,” tulis Fitzgerald dalam laporannya. “Kebanyakan orang tetap berada diluar. Bahkan AC dipasang diluar pod, sehingga staf maintenance tidak perlu dekat-dekat dengan komputer-komputer didalamnya.”
Semua Tentang Kartu
Sementara cara berbelanja dengan kartu semakin populer, jaringan Visa tumbuh dengan stabil. Lihat saja diagram batang berikut:
Data menunjukkan rata-rata pesan di jaringan per-detik selama jam-jam puncak dalam setahun. Beberapa transaksi mengandung lebih dari satu pesan.
1986 Sistem Visa memungkinkan nasabah untuk melakukan pembelian dalam 21 jenis mata uang (saat ini 175 jenis).
1995 Peluncuran Visa Check Card yang memungkinkan nasabah berbelanja dengan kartu debit.
1996 Peluncuran Visa PrePaid Card
2004 Volume kartu debit Visa melampaui kartu kredit.***
Sumber data: Fast Company/Michael Fitzgerald.