Merek smartphone asal Beijing, Cina, Xiaomi, memang menjadi bahasan hangat di dunia bisnis beberapa bulan ini. Pasalnya, sebagai pendatang baru di dunia smartphone, Xiaomi telah berhasil menembus angka penjualan yang fantastis untuk ukuran “newbie”.

Seperti dilansir Tech in Asia, produsen asal Cina ini berhasil menembus angka 44 juta untuk penjualannya di tahun ini. Bahkan, mereka masih optmis dapat mencapai target 60 juta-nya hingga akhir tahun.

Sebelumnya, sang CEO, Lei Jun telah mengklaim bahwa pengiriman perangkat Xiaomi meningkat sebesar 20 persen dari kuartal kedua ke kuartal ketiga tahun ini.

Baru-baru ini, sang “Newbie” pun kembali menarik perhatian dunia bisnis. Mereka mengumumkan akan membuka pabrik di dua negara dengan populasi terbesar di dunia – Brazil dan India.

Seperti diketahui, Lei jun memang pernah mendengungkan ambisinya yang akan membawa Xiaomi menjadi produsen terbesar di dunia yang akan menyaingi Apple dan Samsung.

Menurutnya, untuk mencapai tujuan itu, Xiaomi harus memperluas penjualannya dengan membangun pabrik-pabrik di beberapa negara besar agar tetap dapat memenuhi permintaan.

Menurut laporan Bloomberg, Xiaomi akan mulai memproduksi mobile handset, serta produk elektronik lainnya di Brazil dan India dalam beberapa tahun ke depan. Dari laporan Original Equipment Manufacturer (OEM) Cina, penjualan smartphone tersebut di India mencapai angka 200.000 per minggu nya.

Langkah Xiaomi membangun pabriknya di Brazil dan India ini sekaligus menjadi permulaan serius untuk selanjutnya memperluas pabriknya ke negara-negara berkembang lainnya, seperti Rusia, Thailand, Meksiko dan Turki.

Xiaomi sebagai produsen smartphone dan telah diperhitungkan eksistensinya di dunia teknologi, memang memiliki strategi bisnis dengan memperkuat merek dagang mereka di negara-negara berkembang.

Bahkan, dalam sebuah wawancara, Hugo Bara, wakil presiden yang bertanggung jawab atas operasional global di Xiaomi mengatakan, perusahaannya telah memulai pembicaraan untuk bekerja sama dengan salah satu vendor besar Apple, Foxconn.***

Baca juga  Membangun Budaya Inovasi untuk Ciptakan Keunggulan Bisnis