Operational excellence merupakan momentum penting untuk melakukan turn around di dalam proses bisnis di era Covid
Presiden Jokowi Widodo menyatakan momentum Covid menjadi momentum kebangkitan baru bagi Indonesia. Pertanyaannya, kebangkitan seperti apa yang diperlukan?
Staf Ahli Utama Kepresidenan, Kantor Staf Presiden (KSP) dan Komisaris MIND ID (Holding Industri Pertambangan Indonesia) Dr. Dany Amrul Ichdan, SE, M.Sc., dalam sambutannya di acara OPEXCON bulan November tahun lalu menyampaikan bahwa kita semua harus bisa mendukung tercapainya lima visi besar presiden yang meliputi pembangunan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi dan birokrasi, sampai dengan transformasi ekonomi. Dalam kaitan transformasi ekonomi, semua pelaku industri di tanah air harus mampu bangkit dan keluar dari zona nyaman.
Seperti yang kita ketahui, proses bisnis yang ada di Indonesia baik itu BUMN, korporasi maupun pemerintah sudah terlalu lama menikmati comfort zone atau zona nyaman yang ke depannya bisa membahayakan bisnis. “Comfort zone ini sangat berbahaya, karena akan membuat tercipta yang namanya big company syndrome yang susah keluar dari kenyamanan-kenyamanan yang ada,” jelasnya. Organisasi yang sudah terkena syndrome umumnya akan memiliki birokrasi panjang, struktur organisasi jadi melebar, semua berorientasi tidak pada result dan juga akan banyak yang namanya politicking office yang juga perlu diwaspadai sebagai dampak dari kenyamanan organisasi.
Meskipun memberi banyak tantangan sulit, salah satu hikmah pandemi kali ini adalah mengajarkan kita untuk segera keluar dari comfort zone, untuk menjadi multiadaptive company. Kenapa disebut sebagai multiadaptive company karena era sekarang dalam adaptasi kebiasaan baru memang bisnis dituntut untuk adaptif, multiadaptive terhadap semua tantangan yang ada. Di samping itu yang kedua kita melihat perkembangan yang disebut dengan omnichannel. “Omnichannel membuat bisnis itu lebih digerakkan oleh faktor supply and demand dan bersaing dalam koridor virtual. Nah, oleh karenanya, kita perlu merumuskan sebuah breakthrough business yang terbaharukan,” jelasnya.
Breakthrough business harus dibuat berdasarkan demand dan tantangan yang ada dalam sebuah tatanan bisnis global saat ini. Salah satunya dengan melakukan improvement terhadap proses bisnis yang ada sekarang lalu kemudian bagaimana kita bisa mengambil peluang-peluang dari berbagai sektor yang ada termasuk dalam terobosan transformasi ekonomi pemerintah. Sebelumnya, kita juga harus melihat perubahan karakter bisnis saat ini. Pasalnya, lifestyle di masa sebelum sekarang tidak lagi relevan karena orang kembali ke basic need, kembali kepada simplikasi untuk mendapatkan sebuah proses di dalam ekosistem perekonomian.
Operational Excellence sebagai Momentum Penting
Operational excellence merupakan momentum penting untuk melakukan turn around di dalam proses bisnis di era Covid. Dany mengatakan bahwa Kantor Staf Presiden berharap agar kita semua bisa merefleksikan dan sekaligus melihat peluang-peluang kita ke depan untuk mempersiapkan diri menjadi champion pertumbuhan ekonomi negara. “Kalau sekarang pertumbuhan ekonomi kita masih minus dan di tahun 2021 diharapkan kita sudah positif. Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengejar pertumbuhan ekonomi yang positif juga kita lakukan yang paling penting adalah perubahan mindset bisnis, perubahan mindset korporasi dan juga mindset para regulatornya,” terangnya.
Berbicara value of mindset, kita tidak bisa bicara kepada orang lain untuk berubah kalau kita sendiri tidak menjadi role model dalam perubahan value of mindset. Selain diri sendiri, kita juga harus mendorong semua pihak agar mentransform value of mindset di era adaptasi kebiasaan baru. “Kami senantiasa siap mensupport dan berkontribusi untuk menggerakkan sektor-sektor yang produktif mengoptimalkan peran para pengusaha-pengusaha muda para aktivis-aktivis IT untuk membuat suatu terobosan sebuah breakthrough project sebuah breakthrough business yang memberikan kemaslahatan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Saatnya untuk bangkit, tetap optimis, tetap produktif menuju masa depan Indonesia yang cerah,” ungkap Dany.