Sumber : Dilbert.com by Scott Adams
Sumber : Dilbert.com by Scott Adams

“Adakah dari kalian yang memiliki ide besar yang bisa memberikan keuntungan bagi perusahaan ?”, tanya seorang manajer kepada para timnya di dalam sebuah meeting.

“Jika saya memiliki ide yang akan bernilai jutaan dolar, saya lebih baik mendirikan perusahaan sendiri”, jawab salah satu anggota tim tersebut.

Seperti itulah potongan obrolan saat seorang manajer meminta kepada anggota timnya memberikan ide besar yang nantinya bisa menghasilkan pundi-pundi dolar bagi perusahaan.

Dari respon tersebut, permasalahannya ternyata bukan pada kurangnya kemampuan karyawan untuk memberikan ide mereka kepada perusahaan, melainkan kurangnya kepercayaan dan keselarasan dari karyawan kepada perusahaan.

Mark Graban, dalam leanblog.com menulis bahwa ia melihat adanya tantangan yang sama dari penerapan konsep Kaizen, saat rumah sakit atau pabrik meminta para karyawannya untuk menyumbangkan ide mereka demi pengembangan bisnis perusahaan.

Bahkan, pihak perusahaan menurut Graban, baik rumah sakit maupun pabrik biasanya mengharapkan sebuah ide yang nantinya mampu menghasilkan jutaan dolar bagi perusahaan.

Lalu, siapa sebenarnya di dalam perusahaan yang memiliki ide-ide besar tersebut ?

Biasanya, di dalam sebuah perusahaan ide-ide dari karyawan akan cukup banyak, namun tidak semua dari ide-ide tersebut bernilai jutaan dolar.

Faktanya malah, para karyawan justru cenderung pasif, jika mereka diminta memberikan ide besar untuk perusahaan. Itulah sebabnya, kenapa perusahaan lebih baik meminta para karyawan untuk melakukan hal-hal kecil yang justru menjadi upaya yang lebih efektif.

Dengan cara ini perusahaan bisa menghasilkan banyak ide dan akan banyak perbaikan kecil yang dapat dilakukan. Dan mungkin saja, justru ide besar muncul dari berbagai ide-ide kecil tadi yang ternyata memberikan dampak signifikan terhadap perusahaan anda.

Namun, permasalahan lain muncul. Jika para karyawan sudah memberikan ide-ide mereka kepada perusahaan, apakah perusahaan akan berlaku adil terhadap mereka? Apakah ide-ide dari karyawan merupakan suatu hal yang akan sangat dihargai ataukah hal tersebut hanya bagian dari pekerjaan mereka?

Baca juga  Mengenal Definisi dan Keunggulan Design Thinking untuk Berinovasi

Disinilah isu keadilan muncul, itulah yang menyebabkan keengganan karyawan memberikan ide mereka untuk perusahaan. Menurut Graban, jika perusahaan tidak memberikan penghargaan lain kepada karyawan mereka yang berkontribusi memberikan ide, tentu itu bukanlah hal yang adil bagi mereka.***