Di tengah berbagai krisis lingkungan yang kian terasa dimulai dari perubahan iklim, polusi udara, deforestasi, hingga sampah plastik yang menumpuk, muncul satu pertanyaan besar: apa yang bisa kita lakukan sebagai individu?
Kabar baiknya, tidak semua solusi harus besar dan rumit. Bahkan, perubahan bisa dimulai dari sesuatu yang sederhana, seperti, pilihan belanja kita sehari-hari. Salah satu caranya adalah dengan mendukung sustainable brand, atau brand yang menerapkan prinsip keberlanjutan dalam setiap langkah bisnisnya.
Apa itu Sustainable Brand?
Sustainable brand adalah konsep bisnis di mana perusahaan tidak hanya berfokus pada keuntungan secara finansial tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan lingkungan dari setiap aktivitasnya. Brand ini mengintegrasikan prinsip triple bottom line: People (Sosial), Planet (Lingkungan), dan Profit (Ekonomi). Sehingga, setiap keputusan bisnis mempertimbangkan keberlanjutan jangka panjang.
Brand yang berkelanjutan biasanya:
- Menggunakan bahan organik, daur ulang, atau sumber lokal;
- Memiliki proses produksi yang minim limbah dan emisi karbon;
- Menjamin hak dan kesejahteraan pekerja;
- Mengedepankan produk yang tahan lama dan dapat didaur ulang.
Dengan kata lain, membeli dari sustainable brand dapat mendukung ekosistem bisnis yang lebih etis dan peduli masa depan.
Bagaimana Konsumen Muda Melihat Sustainable Brand?
Konsumen muda, terutama milenial dan Gen Z, menunjukan kepedulian tinggi terhadap isu lingkungan. Mereka semakin selektif dalam memilih produk, cenderung mendukung brand yang memiliki komitmen dalam menerapkan keberlanjutan. Mereka tidak hanya mencari produk yang bagus, tetapi juga bernilai.
Riset dari Katadata Insight Center (KIC) yang dimuat oleh Culture, Arts, Science, Technology (CAST) Foundation menunjukan bahwa sekitar 62,9% konsumen Indonesia mengaku pernah membeli produk berkelanjutan. Mayoritas dari mereka, sekitar 60% termotivasi karena ingin ikut melestarikan bumi, dan 41% lainnya menyatakan kepuasan pribadi terhadap penggunaan produk ramah lingkungan.
Temuan ini mencerminkan kesadaran yang terus tumbuh di kalangan anak muda, bahwa keputusan mereka saat berbelanja bisa menjadi bagian dari solusi.
Contoh Brand yang Peduli Lingkungan
Beberapa brand global yang dikenal ramah lingkungan antara lain Patagonia (bahan daur ulang, kampanye alam), Tentree (menanam 10 pohon per produk), Adidas (sepatu dari plastik laut), dan Stella McCartney yang menolak penggunaan bulu dan kulit hewan, memakai bahan daur ulang seperti Econyl, serta aktif mengedukasi konsumen melalui metode clevercare.
Di Indonesia, ada SukkhaCitta yang memberdayakan perempuan desa dengan bahan alami, Sare Studio yang mengusung slow fashion, Osem dengan konsep zero waste, Pijakbumi yang memproduksi sepatu ramah lingkungan, dan Cottonink yang memiliki lini produk berbahan daur ulang.
Kenapa Penting?
Memilih sustainable brand berarti membantu mengurangi polusi, mendukung keadilan sosial, dan mendapatkan produk yang lebih berkualitas. Lebih dari itu, keputusan kita bisa mendorong industri bergerak ke arah yang lebih bertanggung jawab.Pilihan kita sebagai konsumen punya kekuatan. Dengan mendukung brand yang peduli pada bumi, kita ikut menciptakan masa depan yang lebih bersih, adil, dan berkelanjutan tanpa harus menunggu perubahan besar terjadi dari atas.

