Site icon SHIFT Indonesia

Mengenal Obligasi Hijau, Solusi Investasi Ramah Lingkungan

Saat ini, ada banyak pilihan investasi yang bisa dipertimbangkan oleh individu maupun institusi dimulai dari emas, deposito, saham, properti, hingga reksa dana. Masing-masing jenis investasi ini tentu memiliki kelebihan, risiko, dan tujuan yang berbeda-beda.

Namun, di tengah meningkatnya kepedulian terhadap isu lingkungan dan perubahan iklim, muncul tren baru dalam dunia investasi: memilih instrumen yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga berdampak positif bagi lingkungan. Salah satu bentuk investasi yang mencerminkan kepedulian ini adalah obligasi hijau.

Apa Itu Obligasi Hijau?

Di tengah krisis iklim dan meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga bumi, dunia keuangan mulai bertransformasi. Tak hanya soal keuntungan, kini banyak pihak yang ingin investasinya juga membawa dampak positif. Di sinilah obligasi hijau hadir sebagai solusi.

Obligasi hijau (green bond) sendiri ialah jenis surat utang yang diterbitkan khusus untuk membiayai proyek-proyek yang ramah lingkungan. Beberapa contoh proyek yang bisa dibiayai lewat obligasi hijau adalah pembangunan energi terbarukan, efisiensi energi, pengelolaan limbah, pelestarian ekosistem, hingga pembangunan transportasi berkelanjutan.

Menurut Kementerian Keuangan Republik Indonesia, obligasi ini juga merupakan bagian dari komitmen nasional untuk membiayai proyek-proyek yang berdampak langsung pada keberlanjutan lingkungan. 

Obligasi hijau pada dasarnya memiliki mekanisme yang serupa dengan obligasi konvensional, di mana investor akan menerima pembayaran bunga secara berkala serta pelunasan pokok saat jatuh tempo. Setelah dana terkumpul, pihak penerbit wajib menggunakannya sesuai rencana dan melaporkan secara berkala bagaimana proyek berjalan dan apa dampaknya bagi lingkungan. 

Apa Manfaat Obligasi Hijau?

Berinvestasi di obligasi hijau memberikan keuntungan ganda bagi para investor. Selain mendapatkan imbal hasil berupa bunga secara rutin dan pengembalian dana pokok saat jatuh tempo seperti obligasi biasa, investasi ini juga turut mendanai proyek-proyek berkelanjutan yang ramah lingkungan. Artinya, investor tidak hanya meraih keuntungan secara finansial, tetapi juga ikut berkontribusi dalam menjaga kelestarian bumi.

Dilansir dari Kompas, obligasi ini juga disebut sebagai investasi yang mampu membantu mendanai proyek-proyek penting seperti pengembangan energi terbarukan dan pengelolaan limbah, yang berperan besar dalam mengurangi dampak perubahan iklim dan menjaga keseimbangan ekosistem. Selain itu, obligasi hijau juga memiliki keunggulan dalam bentuk transparansi. Di mana dengan hal ini, investor dapat mengetahui dengan jelas ke mana dan untuk apa dana mereka digunakan. 

Cara Berinvestasi di Obligasi Hijau

  1. Cari Informasi Resmi
    Pantau penawaran obligasi hijau atau sukuk hijau melalui situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan untuk jadwal, jenis obligasi, dan ketentuan investasi.
  2. Gunakan Mitra Distribusi Resmi
    Lakukan pembelian lewat bank, sekuritas, atau platform digital yang ditunjuk pemerintah agar transaksi aman dan sesuai regulasi.
  3. Pelajari Prospektus
    Baca prospektus untuk memahami tujuan proyek lingkungan, tenor, tingkat kupon, mekanisme pembayaran, serta potensi resikonya.
  4. Ikuti Proses Pembelian
    Daftarkan diri, lakukan pemesanan dan pembayaran sesuai prosedur platform distribusi. Pastikan konfirmasi kepemilikan diterima.
  5. Pantau Laporan dan Dampak
    Cermati laporan penggunaan dana dan hasil proyek yang diterbitkan secara berkala, untuk menilai transparansi dan dampak lingkungan dari investasi kalian.
Exit mobile version