Site icon SHIFT Indonesia

Menjadi Horizontal di Dunia yang Vertikal

Sebagian besar organisasi dibangun seperti menara:
Struktur mengalir dari atas ke bawah. Tugas dibagi berdasarkan departemen. Keahlian difokuskan pada fungsi.

Namun, dalam dunia kerja yang sesungguhnya, masalah tidak pernah terjadi dalam garis lurus ke bawah.
Masalah muncul di sela-sela.
Di perbatasan antar tim.
Di celah antara tanggung jawab satu fungsi dengan fungsi lainnya.

Ketika pelanggan tidak puas, penyebabnya jarang bisa ditunjuk ke satu divisi.
Yang rusak bukan struktur—tapi aliran kerjanya.

Kita Hidup Dalam Struktur Vertikal. Tapi Tantangannya Bersifat Horizontal.

Struktur vertikal penting untuk pengorganisasian.
Tapi di balik struktur, ada value stream — aliran nyata dari aktivitas yang membawa nilai dari awal hingga ke tangan pelanggan.

Dan disinilah sering terjadi friksi:

Tapi siapa yang bertanggung jawab atas keseluruhan perjalanan produk dan layanan?

Lean Menawarkan Cara Berpikir yang Melampaui Batas Fungsi

Lean mengajak kita menggeser lensa:
Dari melihat struktur, menjadi melihat aliran.
Dari mengelola fungsi, menjadi memfasilitasi kolaborasi lintas fungsi.

Melalui:

Lean mengajak kita berpikir horisontal di dunia yang terbiasa bekerja secara vertikal.

Kepemimpinan Lean: Menghubungkan Titik, Bukan Memperkuat Sekat

Pemimpin Lean tidak hanya duduk di puncak.
Ia hadir untuk menyambungkan yang terputus, bukan memperkeras batas.

Dia bertanya:

Karena dalam Lean, kepemimpinan bukan soal mengendalikan dari atas.
Tapi soal memperlancar aliran dari ujung ke ujung.

Di dunia yang sangat terstruktur ini, sering kali kita lupa bahwa yang dirasakan pelanggan bukanlah siapa nama divisinya. Tapi seberapa mulus layanannya.

Menjadi horizontal bukan berarti menghapus struktur.
Tapi berarti membangun jembatan di antara sekat-sekat yang ada.

Dan itu hanya mungkin kalau kita berhenti bekerja dalam kotak.
Lalu mulai berpikir: bagaimana semuanya terhubung?

Exit mobile version