Istilah ESG Report kerap menjadi topik dalam dunia bisnis sejak beberapa tahun terakhir, tetapi kini, istilah tersebut bukan sekadar jargon belaka. Sudah banyak perusahaan yang menerapkan ESG Report dalam kegiatan bisnisnya yang memberikan efek positif bagi perusahaan kedepannya.
Penerapan ESG Report menggambarkan kepedulian perusahaan terhadap isu keberlanjutan. Adanya ESG Report bukan hanya sebagai pelengkap, melainkan komitmen perusahaan untuk menciptakan kebijakan yang lebih strategis dan berpihak kepada lingkungan.
Apa itu ESG Report?
ESG Report adalah laporan berisi informasi tentang operasi bisnis yang berkaitan dengan lingkungan (Environmental), sosial (Social), dan tata kelola (Governance) bisnis. ESG merupakan alat penilai kinerja perusahaan secara terukur dan berbentuk kerangka kerja yang dapat dijadikan bahan evaluasi kuantitatif pada aspek penting yang dimiliki perusahaan.
ESG Report dapat menampilkan performa perusahaan dalam mencapai target ESG, dan digunakan sebagai bahan evaluasi maupun pengambilan keputusan oleh pemangku kepentingan. Selain itu, adanya ESG Report juga dapat menjadi daya tarik bagi investor baru untuk menanam modal, karena perusahaan menjalankan bisnisnya dengan tetap memperhatikan keberlanjutan yang dapat dipertanggungjawabkan. Perusahaan pun bisa mendapat citra positif di mata masyarakat karena menunjukkan kepedulian terhadap isu lingkungan.
Berdasarkan informasi dari validnews.id, Bursa Efek Indonesia (BEI) secara resmi meluncurkan ESG Reporting yang tergabung pada sistem Sarana Keterbukaan Informasi Bagi Perusahaan Tercatat (SPE-IDXnet) melalui form E020 terkait Laporan Tahunan dan Laporan Keberlanjutan. Modul tersebut dapat dijadikan panduan dalam menyusun ESG Report untuk menciptakan data ESG yang transparan.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna berpendapat ESG Reporting ialah tahap lanjutan yang dapat digunakan untuk menunjang transparansi dan governansi perusahaan.
“Jadi sarana ini kita sediakan sebagai media komunikasi kepada investor dan mempercepat pengambilan keputusan. Sarana pelaporan ESG tersebut telah kita bangun, kita punya platform, informasi yang sudah terintegrasi dengan Otoritas Jasa Keuangan,” kata Yetna, dilansir dari Infobanknews.com.
Peningkatan ESG Report di Indonesia
Implementasi ESG Report di Indonesia menunjukkan peningkatan tiap tahunnya. Menurut data yang ada, pada tahun 2020 penerapan laporan keberlanjutan tersebut hanya mencapai angka 20%. Lalu di 2021 meningkat drastis sebanyak 80%. Tahun 2022 kembali bertambah sejumlah 90%. Data terbaru, berdasarkan laporan Desember 2024, tercatat 94% dari jumlah perusahaan di BEI sudah menerbitkan Sustainability Report untuk tahun pelaporan 2023.
Peningkatan ini menandakan semakin banyak perusahaan yang mulai menyadari pentingnya ESG Report. Adanya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 51 Tahun 2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik turut mendukung partisipasi perusahaan dalam menerbitkan laporan ini. Bukan hanya itu, dilihat dari tren yang ada, konsumen terlihat lebih loyal terhadap bisnis yang berpihak pada isu sosial dan lingkungan. Penetapan ESG Report juga dipercaya oleh profesional dapat meningkatkan nilai pemegang saham.
Tantangan ESG Report
Dalam penerapannya, ESG juga memiliki tantangan tersendiri, seperti kekurangan data kuantitatif yang digunakan, terbatasnya Sumber Daya Manusia, dan anggaran dana yang diperlukan. Kebiasaan orang Indonesia yang jarang mencatat pun dapat menciptakan ketidaksesuaian data untuk keperluan ESG sehingga rentan terjadi kekeliruan. Maka dari itu, BEI terus mengupayakan penggunaan ESG melalui sosialisasi dan edukasi kepada perusahaan tercatat BEI dengan melakukan kolaborasi bersama lembaga yang fokus dalam pengembangan ESG.
 
	 
			