Industri manufaktur secara terus-menerus mengalami perubahan, dan pastinya juga mengalami peningkatan. Hal ini terutama berlaku dengan munculnya industri 4.0, yang disebut juga dengan Revolusi Industri Keempat. Data menjadi lebih mudah tersedia, dan juga menjadi hal yang lebih penting daripada sebelumnya, sehingga akan membuat keuntungan menjadi lebih efisien dan lebih terukur.

Mike Waltrip, Vice President dari Advanced Technology Services’ Industrial Parts Services, seperti dikutip dari manufacturing.net membicarakan tentang bagaimana produsen manufaktur dapat mengintensifkan tekanan efisiensi. Mengacu pada perusahaan yang menangani banyak sektor industri, Waltrip menawarkan 3 teknologi yang menjadi aset investasi terbaik di tahun 2016: 3D printing, otomatisasi, dan Internet of Things.

  1. 3D Printing

Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh A.T. Kearney memproyeksikan bahwa nilai pasar 3D printing akan mencapai 7 miliar dolar pada tahun 2016, dan akan mencapai dua kali lipatnya pada tahun 2020 mendatang, yaitu diperkirakan sekitar 17,2 miliar dolar. Di samping penghematan waktu karena kemampuan pengiriman desain yang langsung kepada produksi, teknologi yang termasuk dalam manufaktur aditif ini juga dapat meningkatkan efisiensi operasional dengan mengurangi jumlah suku cadang yang diperlukan. Alih-alih membeli dengan jumlah yang besar dan kemudian menyimpan bagian-bagian ini, produsen manufaktur dapat mencetak bagian yang mereka butuhkan tersebut secara 3D setiap kali mereka membutuhkannya.

[cpm_adm id=”10097″ show_desc=”no” size=”medium” align=”right”]

  1. Otomatisasi

Meskipun beberapa perusahaan manufaktur telah menerapkan otomatisasi pada lantai produksi mereka dengan menggunakan robot industri selama beberapa tahun terakhir ini, tetapi potensi penggunaan mesin ini masih jauh dari kata maksimal. Waltrip mengatakan bahwa, ketika organisasi manufaktur terus-menerus melihat kea rah tekanan dan biaya, juga kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi, otomatisasi industri akan terus menjadi suatu kebutuhan. Sekitar tahun 2012 hingga 2014, Federasi Internasional Robotika mencatat bahwa jumlah penggunaan robot industri meningkat sebesar 48% – yang mana hal tersebut menjadi penentu yang solid untuk terus melakukan otomatisasi.

  1. Internet of Things
Baca juga  Inovasi, Jawaban atas Tantangan Zaman

Dengan meningkatnya otomatisasi di industri manufaktur, kemampuan menghubungkan otomatisasi melalui Internet of Things akan memungkinkan organisasi untuk menjadi lebih efisien. Pada akhir tahun 2015, poling dari 200 pekerja TEKSystem di sektor TI dan bisnis menemukan bahwa kurang dari seperempat dari mereka lebih maju dengan implementasi IoT, selain peningkatan efisiensi teknologi potensial. McKinsey Global Institute, sebuah lembaga penelitian ekonomi dan bisnis mengemukakan bahwa, dengan menggunakan IoT untuk memantau kinerja mesin, produsen manufaktur dapat menghemat biaya pemeliharaan hingga 25%, dan mengurangi pemadaman tak terencana hingga 50%. Selain itu, sebuah studi yang telah dilakukan oleh Gartner, lembaga peneliti teknologi informasi terkemuka di dunia memperkirakan bahwa, jumlah unit IoT yang mampu diinstal akan meningkat dari 4.902 pada tahun 2015, menjadi 6.392 di akhir tahun 2016. Bahkan dalam 5 tahun ke depan, jumlahnya akan mampu mencapai 20.797 unit. Mengingat cepatnya pasar IoT, produsen manufaktur yang telah mengadopsi teknologi sebelumnya akan melihat manfaat eksponensial jangka panjang secara lebih mendalam.***